Harga Beras naik, Membuat Petani Semangat Dan Buka Lahan Baru

oleh
oleh

MELAWI – Naiknya harga beras dipasaran, mestinya menjadi semangat bagi petani yang ada di Melawi. Apalagi sudah berapa tahun belakangan ini telah gencar dilakukan pembukaan lahan sawah baru. Ini salah satu peluang untuk memproduksi beras lokal.

Menurut seorang pemuda Melawi,Epiyantono sebenarnya Kabupaten Melawi ini salah satu kabupaten yang memiliki potensi lahan pertanian yang cukup banyak, termasuk untuk lahan persawahan.

“Apalagi beberapa tahun terakhir, telah masuk program cetak sawah baru di sejumlah tempat di wilayah Kabupaten Melawi,” ungkapnya, kemarin.

Menurut Epi, sekarang tinggal bagaimana pemerintah mendorong masyarakat untuk mengolah lahan yang sudah ada, baik dalam bentuk perluasan lahan sawah maupun pemanfatan lahan yang sudah ada.

“Kalau lahan yang ada sekarang dikelola dan ditanami dengan padi semua, tentu kualitas produksi padi maupun beras di Melawi akan meningkat,” ujarnya.

Disamping itu kata Epi, pemerintah juga harus mulai merubah pola fikir masyarakat, dulunya menanam padi yang bisanya hanya untuk kebutuhan makan sendiri, bagaimana didorong dari hasil panen tersebut bisa dijual kepada orang lain.

“Bila perlu, kebiasaan masyarakat yang hanya sekali panen dalam setahun, kedepannya bisa menjadi dua kali setahun,” tuturnya.

Tidak kalah pentingnya lagi kata Epi, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana supaya hasil produksi masyarakat tersebut bisa tertampung atau dibeli. Karena yang terjadi selama ini, masyarakat bingung padi yang mereka hasilkan tersebut mau dijual kemana.

“Kalau ada penampung, mungkin petani akan lebih semangat lagi mengolah sawahnya, karena dari hasil setiap panen, petani bisa mendapatkan rupiah dari hasil penjualan gabah atau berasnya,” ucapnya.

Untuk menampung gabah petani, pemerintah bisa saja bekerja sama kepada pihak ketiga seperti koperasi atau sejenisnya. Sehingga koperasi tersebutlah yang nantinya memasarkan beras dari hasil pengolahan gabah yang dibeli dari petani.

“Sekarang memang sudah saatnya Melawi memproduksi beras lokal, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan lokal Melawi,” pungkasnya. (Ed/KN)