HKTI : Beras Naik 10 Persen Jangan Impor

×

HKTI : Beras Naik 10 Persen Jangan Impor

Sebarkan artikel ini

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Oesman Sapta mengatakan, pemerintah tidak perlu mengimpor beras walau pun harga produksi dalam negeri lebih mahal 10 persen. <p style="text-align: justify;">"Kalau harga lebih mahal 10 persen dibanding impor, tidak apa-apa. Karena tugas pemerintah adalah harus mendorong kesejahteraan rakyat termasuk petani," kata Oesman Sapta di Pontianak, Selasa (25/01/2011). <br /><br />Menurut Oesman Sapta, bukannya ia tidak setuju dengan kebijakan itu, namun seharusnya pemerintah mendorong petani agar lebih sejahtera dan meningkatkan produksinya. <br /><br />"Kalau bisa, jangan impor beras karena negara kita paling subur di dunia. Aneh, kalau Indonesia impor," kata Oesman Sapta. <br /><br />Ia menambahkan, petani tidak sepantasnya hidup dalam kesusahan. Ia mengatakan, kalau petani melarat maka sektor pertanian akan hancur. <br /><br />Pemerintah, lanjut dia, harus mendukung sektor pertanian. Misalnya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur sektor pertanian seperti irigasi. <br /><br />"Dinas Pekerjaan Umum jangan hanya membangun jalan saja, tetapi sarana pendukung di sentra produksi pertanian juga harus diperhatikan," kata Oesman Sapta. <br /><br />Ia setuju kalau pemerintah lebih mementingkan impor alat-alat pertanian dibanding beras. "Peran teknologi sangat penting untuk mendukung peningkatan produksi petani," kata dia. <br /><br />Selain itu, fungsi penyuluh terus dimaksimalkan karena berperan penting dalam mendorong produksi pertanian di tingkat yang paling rendah, yakni perdesaan. <br /><br />"Pokoknya, buatlah kebijakan yang membuat petani untung, tidak rugi," kata dia menegaskan. <br /><br />Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mengatakan pemerintah telah memberikan izin impor beras sebanyak 1,5 juta ton kepada Bulog. <br /><br />Ia mengatakan realisasi izin impor beras tersebut paling lambat dilakukan bulan Maret 2011. <br /><br />Pemerintah menugasi Perum Bulog mengimpor beras untuk menjaga stok beras nasional karena selama tahun 2010 produksi beras nasional turun sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras nasional. <br /><br />Pemerintah menargetkan tahun ini produksi beras naik antara empat persen sampai lima persen menjadi sekitar 70 juta ton. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses