SINTANG, KN – Kondisi Jembatan Sungai Inggar yang menghubungkan Desa Batu Netak dan Desa Sungai Garong, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sangat memprihatinkan.
Jembatan yang merupakan akses vital menuju Kabupaten Kapuas Hulu ini kondisinya rusak parah dan membahayakan keselamatan warga, khususnya para pelajar SMP yang setiap hari harus melintasinya.
Kepala Desa Batu Netak, Marsah, mengungkapkan rasa frustrasi dan kecewanya atas lambannya respon pemerintah terhadap kondisi jembatan tersebut. Ia telah berulang kali mengajukan proposal perbaikan kepada pemerintah Kabupaten Sintang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang berarti.
“Sudah berulang kali kami ajukan permohonan perbaikan, baik secara tertulis maupun melalui pertemuan langsung, tetapi belum ada respons yang jelas,” ungkap Marsah.
Bahaya mengintai setiap hari bagi para siswa SMP yang terpaksa melintasi jembatan Sungai Inggar yang rusak. Kondisi jembatan yang rapuh dan beberapa bagiannya yang sudah hampir ambruk, membuat perjalanan mereka menjadi sangat berisiko.
Setiap hari, mereka harus menghadapi ancaman kecelakaan yang dapat berujung pada cedera serius bahkan kematian. Ketakutan dan kekhawatiran selalu menghantui warga desa setiap kali ada yang harus melintasi jembatan tersebut.
Jembatan Sungai Inggar bukan hanya sekedar akses penghubung antar desa, tetapi juga merupakan jalur penting bagi perekonomian masyarakat. Kerusakan jembatan ini secara langsung berdampak pada aktivitas ekonomi warga, terutama para petani dan pedagang yang mengandalkan jembatan tersebut untuk mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan mereka.
Kerusakan jembatan juga menghambat akses pendidikan dan kesehatan bagi warga yang harus menuju ke pusat layanan di daerah lain.
Perbaikan jembatan Sungai Inggar telah beberapa kali diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa. Namun, keterbatasan anggaran desa menjadi kendala utama.
“Meskipun sudah masuk dalam Musrenbang Desa beberapa kali, anggaran desa kami sangat terbatas untuk menanggulangi kerusakan jembatan yang cukup parah ini,” jelas Marsah. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah Kabupaten Sintang dapat segera turun tangan dan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut.
Keselamatan dan kesejahteraan warga Desa Batu Netak dan sekitarnya tidak dapat diabaikan. Perbaikan Jembatan Sungai Inggar merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.














