SINTANG, KN – Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Hermaini, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kekurangan dokter umum dan dokter gigi, khususnya di daerah Serawai, Kemangai, Ambalau, dan Jasa. Upaya optimalisasi tenaga kesehatan yang telah dilakukan terbukti belum efektif, bahkan sejumlah tenaga medis memilih mengundurkan diri setelah penempatan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius terhadap akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Kekurangan tenaga medis ini sangat memprihatinkan, terutama di dua puskesmas baru yang telah beroperasi, yaitu Puskesmas Jasa dan Sekubang. Kedua puskesmas ini sama sekali belum memiliki dokter, termasuk dokter gigi, Ucap Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Hermaini, Rabu 28 Mei 2026.
Lanjut Edy, akibatnya, pemerintah terpaksa menempatkan dokter dari puskesmas terdekat, yang secara signifikan membatasi cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Sistem darurat ini berdampak luas, mengancam kinerja kapitasi puskesmas, kerjasama dengan BPJS Kesehatan, dan bahkan proses akreditasi.
Sebagai solusi sementara, pemerintah Kabupaten Sintang mengandalkan tenaga PTT (Pegawai Tidak Tetap). Namun, keberlanjutan program ini sangat bergantung pada ketersediaan anggaran. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan peningkatan insentif bagi tenaga medis yang bertugas di wilayah terpencil, dengan rencana pengategorian insentif berdasarkan tingkat kesulitan aksesibilitas lokasi penempatan. Aksesibilitas memang menjadi kendala utama. Jarak tempuh yang jauh dan kondisi geografis yang menantang, khususnya bagi mereka yang tidak bisa berenang, menjadi faktor penolak bagi banyak tenaga medis.
Selain insentif, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menarik tenaga medis adalah dengan merencanakan kunjungan rutin ke Pustu-Pustu dan memperkenalkan tenaga medis kepada masyarakat setempat. Harapannya, langkah ini dapat membangun hubungan yang harmonis dan rasa memiliki di antara tenaga medis dan masyarakat, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kepuasan kerja. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan penerapan sistem ikatan dinas bagi dokter spesialis, dengan rencana penempatan residen senior selama 6 bulan secara bergilir. Namun, rencana ini masih terkendala keterbatasan anggaran.
Pemerintah Kabupaten Sintang menyadari pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh warganya. Oleh karena itu, berbagai strategi dan solusi sedang diupayakan untuk mengatasi krisis tenaga medis ini. Semoga dengan berbagai upaya yang dilakukan, permasalahan kekurangan tenaga medis di wilayah terpencil dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang layak dan memadai.














