Kemeriahan perayaan Tahun Imlek 2562 di Kota Pontianak dan sekitarnya berlangsung sepanjang malam hingga Kamis dinihari, sementara di langit terbuka terlihat pancaran kembang api susul menyusul tanpa henti. <p style="text-align: justify;"><br />Kawasan yang menjadi pusat komunitas warga Tionghoa seperti Jalan Gadjah Mada, Jalan Tanjungpura, masih dipadati warga yang ingin menyaksikan kemeriahan malam Tahun Baru Imlek. <br /><br />Aries (34), warga Sungai Raya Dalam, mengatakan, perayaan Imlek menarik perhatian banyak orang. <br /><br />"Kalau dikemas lebih menarik, bukan tidak mungkin menarik banyak wisatawan," kata Aries. <br /><br />Sementara itu, di Jalan Akhmad Yani Pontianak, tepatnya di depan Pendopo Gubernuran, ratusan warga memarkir kendaraan sehingga membuat arus lalu lints tersendat. <br /><br />Mereka ingin menyaksikan kembang api yang dimainkan di dalam halaman rumah dinas Gubernur Kalbar itu. <br /><br />Sejak masa Gubernur Cornelis, pendopo menjadi salah satu pusat kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan seperti malam takbiran dan natal serta tahun baru. <br /><br />Di halaman Kantor Harian Pontianak Post di Jalan Gadjah Mada, ribuan warga menyaksikan konser grup musik Arwana. <br /><br />Bagi warga Tionghoa, satu hari menjelang Imlek menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga besar mereka. <br /><br />Biasanya, sesuai kepercayaan, mereka juga dilarang untuk menyapu rumah selama tiga hari. <br /><br />Kemeriahan malam Imlek di Singkawang juga dinikmati warga Pontianak. Siti bersama empat rekan sekerja sengaja berangkat ke Singkawang untuk menyaksikan Festival Mei Hwa. <br /><br />"Benar-benar spektakuler," kata Siti. Setelah menyaksikan festival tersebut, ia dan rombongan pulang ke Pontianak. <br /><br />Tahun Imlek 2562 berdasarkan penanggalan China masuk shio kelinci emas, yang diharapkan lebih tenang dibanding sebelumnya. (phs/Ant)</p>













