SINTANG, KN – Akses pendidikan yang memadai menjadi kunci kemajuan suatu daerah, terutama bagi generasi muda. Di Desa Nanga Lebang, Kalimantan Barat, akses tersebut masih menjadi tantangan besar. Hal ini mendorong Kepala Desa Sabarudin untuk terus memperjuangkan pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di wilayahnya. Usulan yang telah diajukan sejak tahun 2023 ini kembali ditekankan kepada media, mengingat pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak Nanga Lebang.
Dalam wawancara melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 4 Juni 2025, Sabarudin menjelaskan perjuangan panjangnya untuk mewujudkan aspirasi masyarakat. Ia telah mengirimkan proposal resmi kepada berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Kantor Gubernur, Inspektorat Provinsi, dan DPRD Provinsi Kalimantan Barat. Surat permohonan resmi dengan Nomor: 140/218/PEMDES/2023 yang ditujukan kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak, merupakan bukti nyata komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desanya.
“Ini bukan sekadar usulan, melainkan suara hati masyarakat Nanga Lebang,” tegas Sabarudin. Ia menekankan bahwa usulan ini merupakan hasil musyawarah desa yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Keputusan bersama ini menunjukkan betapa besarnya keinginan masyarakat untuk memiliki SMA Negeri di desa mereka.
Beberapa faktor krusial menjadi dasar permohonan ini. Pertama, jarak tempuh ke SMA terdekat yang sangat jauh dan akses jalan yang sulit menjadi kendala utama bagi siswa. Banyak siswa harus menempuh perjalanan panjang dan berisiko, seringkali dengan biaya transportasi yang memberatkan keluarga. Kedua, kendala ekonomi menjadi penghalang bagi banyak lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Ketiga, jumlah lulusan SMP Negeri 4 SATAP Kelam Permai yang cukup besar, sekitar 50-60 siswa setiap tahun, menunjukkan tingginya potensi dan kebutuhan akan SMA Negeri di Nanga Lebang. Keempat, keberadaan tiga SMP dan lima SD di sekitar Nanga Lebang menunjukkan potensi besar untuk pengembangan jenjang pendidikan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Sabarudin memastikan bahwa lahan untuk pembangunan SMA telah tersedia. Ia berharap pemerintah Provinsi Kalimantan Barat segera merespon permohonan ini secara positif. Keberadaan SMA Negeri di Nanga Lebang tidak hanya akan meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga akan membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda untuk meraih cita-cita mereka dan berkontribusi bagi kemajuan daerah. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Kalimantan Barat, khususnya di daerah-daerah terpencil. Masa depan generasi muda Nanga Lebang sangat bergantung pada terwujudnya aspirasi ini.
Perbedaan versi ini dengan versi sebelumnya terletak pada penambahan detail, penguatan argumen, dan penyusunan kalimat yang lebih lugas dan informatif. Versi ini juga lebih menekankan pentingnya akses pendidikan di daerah terpencil dan dampak positif pendirian SMA Negeri bagi masyarakat Nanga Lebang. Secara keseluruhan, versi ini lebih berbobot dan lebih mampu menyampaikan pesan utama berita dengan lebih efektif. (RBN/D2)














