Kotawaringin Timur Waspadai Penyakit Kaki Gajah

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mewaspadai terhadap penyebaran penyakit kaki gajah (Filariasis) yang mulai menularkan orang-orang disekitarnya. <p style="text-align: justify;">"Penularan penyakit kaki gajah di Kabupaten Kotim sudah pada tingkat mengkhawatirkan, bahkan beberapa keluarga penderita mulai tertular," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotim, Yuendri Irawanto di Sampit, Rabu.<br /><br />Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 17 penderita dan 32 orang keluarga penderita kaki gajah, dua orang keluarga penderita diantara dinyatakan positif tertular penyakit kaki gajah, sedangkan satu orang lainnya merupakan penderita lama yang masih dalam tahap penyembuhan.<br /><br />Dari 17 penderita yang sebelumnya dinyatakan positif menderita penyakit kaki gajah, 16 orang diantaranya sudah sembuh dan saat tinggal pembengkakan di bagian tubuh.<br /><br />Pembengkakan dibagian tubuh yang terkena penyakit kaki gajah tidak dapat disembuhkan dan sifatnya akan menjadi permanen atau tetap.<br /><br />Penderita seluruhnya merupakan warga Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotim.<br /><br />Terhadap dua orang keluarga penderita kaki gajah yang tertular tersebut, saat ini Dinkes Kabupaten Kotim telah diberikan perawatan dengan memberikan obat selama 10 hari.<br /><br />Tujuan dari pemberian obat tersebut sebagai upaya penyembuhan agar penyakit tersebut tidak menjadi kronis.<br /><br />"Langkah lain yang akan diambil Dinkes Kabupaten Kotim dalam mencegah meluasnya penyakit kaki gajah, pada 11 Oktober 2012 nanti kami akan melakukan pemeriksaan darah terhadap 500 orang warga Desa Sudan," katanya.<br /><br />Pemeriksaan darah akan dilakukan pada malam hari di Desa Sudan agar memudahkan jalannya pemeriksaan, selain itu cacing hanya akan keluar pada malam hari dari tubuh penderita, sehingga akan mempermudah jalannya pemeriksaan.<br /><br />Hasil dari pemeriksaan sendiri baru akan dapat diketahui paling cepat tujuh hari kemudian.<br /><br />Langkah selanjutnya dalam mencegah menularnya penyakit kaki gajah masih belum bisa ditentukan oleh Dinkes Kabupaten Kotim karena menunggu hasil dari pemeriksaan 500 warga Desa Sudan tersebut.<br /><br />Hasil pemeriksaan darah sangat menentukan dalam menentukan kebijakan selanjutnya, jika ditemukan banyak warga yang tertular penyakit kaki gajah maka harus dengan segera dilakukan pengobatan secara massal.<br /><br />Selain melakukan pemeriksaan terhadap penderita penyakit kaki gajah, Dinkes Kabupaten Kotim juga akan memeriksa terhadap penderita penyakit tuberklosis atau TBC.<br /><br />Dari 14 warga Desa Sudan yang dicurigai menderita TBC hanya tiga orang yang bersedia diperiksa, 11 orang diantaranya menolak di periksa karena takut dan menganggap penyakit TBC merupakan penyakit aib sehingga mereka malu untuk diperiksa.<br /><br />Meski demikian pihak Dinkes Kabupaten Kotim akan terus berupaya memeriksa ke-11 orang tersebut, yakni dengan cara memberikan pengetahuan tentang bahaya penyakit tersebut jika tidak segera diberikan pengobatan.<br /><br />Sedangkan terhadap warga Desa Sudan yang penderita gizi buruk saat ini sudah menjalani perawatan.<br /><br />Perawatan dilakukan dirumah penderita, yakni dengan memberikan tambahan nutrisi dan pengobatan terhadap paru-paru serta pemberian obat cacing.<br /><br />Berdasarkan hasil pemeriksaan, darah, air kencing dan kotoran penderita gizi buruk yang bersangkutan memang mengidap penyakit paru-paru dan cacing serta kurang gizi.<br /><br />Sementara Bupati Kotim, Supian Hadi mengungkapkan, penyakit kaki gajah yang menyerang warga harus secepatnya ditangani dengan serius agar tidak sampai menular ke masyarakat lainnya.<br /><br />"Saya harap Dinkes dapat segera bertindak dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.<br /><br />Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Desa Sudan untuk berpartisipasi dan bersedia diperiksa darahnya agar dapat dengan segera diketahui siapa saja yang tertular penyakit kaki gajah. <strong>(phs/Ant)</strong></p>