Lamandau Buka Akses Kecamatan Pedalaman

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, mulai 2011 membangun sejumlah ruas jalan menuju akses pedesaan di delapan kecamatan. <p style="text-align: justify;">"Secara bertahap mulai tahun ini akses menuju desa-desa di pedalaman akan kami buka dan ditingkatkan sehingga seluruh kecamatan dapat dijangkau melalui jalan darat dari ibukota kabupaten," kata Wakil Bupati Lamandau, Sugiyarto, di Nanga Bulik, Jumat. <br /><br />Menurut Sugiyarto, untuk membuka sarana infrastruktur jalan tersebut pemerintah daerah telah mengalokasikan dana pembangunan jalan menuju pedesaaan pada masing-masing kecamatan sebesar Rp500 juta melalui APBD kabupaten. <br /><br />Kegiatan tahun ini, kata dia, diharapkan semua jalur transportasi ke daerah pedalaman yang sebagian kondisinya masih tanah dapat terbuka dan fungsional sehingga memudahkan masyarakat untuk membawa hasil pertanina dan barang. <br /><br />"Kami harapkan jalan tersebut fungsional dulu, sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolasi terutama bagi desa yang selama ini menggunakan transportasi sungai," katanya. <br /><br />Sugiyarto menjelaskan, saat ini kondisi jalan menuju kecamatan di pedalaman memang sebagian sudah beraspal seperti kecamatan Bulik, Sematu Jaya dan Delang, namun perlu dtingkatkan lagi. <br /><br />Sementara jalan darat pada tiga kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Menthoby Raya, Blantikan Raya dan Lamandau memang sudah fungsional namun juga dimanfaatkan sejumalh perusahaan untuk mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit. <br /><br />Sedangkan dua kecamatan meliputi Kecamatan Bulik Timur dan Batang Kawa kondisinya masih tanah sekitar 15 kilomter, sehingga kalau hujan cukup sulit dilalui masyarakat. <br /><br />"Kami programkan kedepannya seluruh jalan menuju desa dan kecamatan sudah dapat dijangkau dengan mudah," jelasnya. <br /><br />Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur selain jalan menuju kecamatan, tahun lalu juga melakukan peningkatan jalan dalam kota. <br /><br />Pembangunan jalan dalam kota tersebut dengan konstruksi beton (rigid pavement) menggunakan sistem kontrak tahun jamak (multiyears) senilai ratusan miliar lebih. <br /><br />"Proyek prioritas peningkatan jalan dalam kota sepanjang 28 kilometer dengan beton dan atasnya dilapisi aspal ini sudah selesai dibangun tahun lalu," katanya. <br /><br />Pekerjaan pembangunan jalan dengan bahan baku semen ini dipilih karena kualitas jalan lebih bagus dan tahan lebih lama, mengingat sebagian daerah ini sering menjadi langganan banjir. <br /><br />Ia mengakui, jalan beton ini lebih mahal dibanding konstruksi lainnya (aspal), namun lebih kuat dan tidak mudah rusak.Tahun ini jalan dalam kota itu akan dipasang lampu penerangan jalan. <br /><br />"Kami berupaya bersama bupati untuk membangun daerah ini agar lebih tampak pembangunannya, apalagi kabupaten pemekaran ini usianya masih muda," katanya. <br /><br />Dia mengatakan, ada rencana pembangunan jalan antarkabupaten yakni menghubungkan Nanga Bulik menuju Pangkalan Bun ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat sekitar 62 kilometer dengan konstruksi aspal. <br /><br />Selain itu pembangunan jalan menuju perbatasan Kalimantan Barat sepanjang 130 kilometer ditargetkan selesai tahun depan yang dibiayai dana APBN," katanya tanpa merinci dana pembangunan jalan tersebut.<strong> (das/ant)</strong></p>