Marwandy Sampaikan Langsung Keluhan Warga Pedalaman Terkait Aturan Barcode dan Kuota Subsidi Kepada Menteri BUMN

- Jurnalis

Minggu, 7 September 2025 - 15:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_16908288

i

Oplus_16908288

JAKARTA, KN — Isu ketimpangan energi kembali mencuat, terutama di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dan wilayah pedalaman. Akses terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan gas bersubsidi yang seharusnya menjadi hak masyarakat kecil justru dihadapkan dengan berbagai kendala teknis maupun regulasi.

Dalam obrolan singkat dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Marwandy, Advokat sekaligus pemerhati kebijakan publik asal Kalimantan Barat, menyampaikan keresahan masyarakat pedalaman. Ia menilai kebijakan penggunaan barcode dan lainnya sebagai syarat pengambilan BBM dan gas subsidi justru menyulitkan warga.

“Masyarakat pedalaman kesusahan dengan aturan terkait barcode dan aturan lainnya dalam mendapatkan BBM dan gas subsidi yang memang menjadi hak mereka. Belum lagi, pembagian kuota yang tidak merata antara lembaga penyalur semakin memperlebar jurang ketimpangan,” ujar Marwandy.

Menurutnya, kebijakan digitalisasi memang baik untuk transparansi, namun harus memperhatikan kondisi nyata masyarakat di pedalaman yang masih terbatas akses internet, infrastruktur, maupun literasi teknologi.

Ketimpangan juga terlihat dari alokasi kuota subsidi. Di beberapa wilayah, lembaga penyalur mendapatkan porsi besar, sementara daerah lain dengan kebutuhan mendesak justru kekurangan. Akibatnya, harga energi di pedalaman kerap melambung di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Erick Thohir sendiri sebelumnya menegaskan bahwa BUMN melalui Pertamina akan terus berupaya memastikan subsidi tepat sasaran. Namun, tantangan di lapangan terutama di kawasan 3T masih membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah pusat maupun daerah.

Para pemerhati menilai, jika persoalan ini tidak segera diatasi, masyarakat di kawasan pedalaman akan semakin tertinggal dalam akses energi, yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan mereka.

Berita Terkait

Empat Dosen STT Khatulistiwa Sintang Ikuti Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) 2025
Organisasi Masyarakat Sabang Merah Borneo Tolak Transmigrasi di Kalimantan
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Kuasa Hukum CV Enambelaspro Serukan Pengawasan Ketat Proses PKPU PT FAB (Ketua Porsche Club Indonesia)
Komisi V DPR RI Tinjau Standar Pelayanan Minimum di Sejumlah Ruas Tol Strategis Jakarta
Jelang Laga Kontra Jepang, Presiden Prabowo: Jangan Minder, Kita Bangsa Besar
PM Mark Carney Telepon Langsung Presiden Prabowo, Undang Hadiri KTT G7
Polres Kaur Dinilai Lamban Tangani Dugaan Korupsi Kabag Kesra Pemda Kabupaten Kaur 2024

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 15:27 WIB

Marwandy Sampaikan Langsung Keluhan Warga Pedalaman Terkait Aturan Barcode dan Kuota Subsidi Kepada Menteri BUMN

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:01 WIB

Empat Dosen STT Khatulistiwa Sintang Ikuti Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) 2025

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:18 WIB

Organisasi Masyarakat Sabang Merah Borneo Tolak Transmigrasi di Kalimantan

Senin, 14 Juli 2025 - 19:58 WIB

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman

Senin, 30 Juni 2025 - 14:52 WIB

Kuasa Hukum CV Enambelaspro Serukan Pengawasan Ketat Proses PKPU PT FAB (Ketua Porsche Club Indonesia)

Berita Terbaru