Mengembalikan Kejayaan Lada Benua Etam dengan Melonan 1

- Jurnalis

Kamis, 15 September 2022 - 15:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMARINDA, KN – Lada Malonan 1 merupakan jenis varietas lada lokal yang banyak dikembangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur pada umumnya.

“Lada Malonan 1 kita telah ditetapkan sebagai varietas unggul nasional dengan SK dari Menteri Pertanian Nomor SK : 448/Kpts/KB.120/7/2015,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Kamis (15/9/2022).

Selain memiliki kandungan minyak atsiri, piperin dan oleoserin yang tinggi, ternyata lada Malonan 1 juga toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang.
Bahkan lada unggul Benua Etam ini mampu berproduksi sepanjang tahun dengan produktivitas rata-rata sekitar 2,17 ton per hektare.

Bibit lada yang biasa dipakai oleh petani di Kecamatan Loa Janan dan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara ini adalah 5 sampai 6 ruas atau akar dari tanaman induk lada.

“Namun dengan inovasi yang dikenalkan BPTP Balitbangtan Kaltim, tanaman lada dapat dibibitkan dari 1 ruas atau akar saja, sehingga bibit yang diperoleh lebih banyak,” jelasnya.

Saat ini, IP2TP Samboja telah memiliki kebun induk lada seluas 1 hektare yang ditanam sejak tahun 2017.

“Dan saat ini sebagian sudah mulai berproduksi,” ungkapnya.

Kebun bibit ini lanjut Ujang diharapkan dapat menjadi sumber bibit lada Malonan 1 untuk pengembangan komoditas lada yang pernah menjadi komoditas popular di Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Semoga pengembangan Malonan 1 mampu mengembalikan kejayaan lada Kalimantan Timur,” harapnya.

Di Kutai Kartanegara sampai 2020, tepatnya di Loa Janan masih menjadi sentra untuk komoditi lada dengan luas tanaman 3.379,34 hektare atau sebesar 75 persen dari seluruh luas lada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sementara untuk produksi sebesar 3.263,02 ton atau sebesar 90 persen dari total produksi lada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain di Loa Janan, lada juga dikembangkan di Kecamatan Muara Badak dan Samboja.

“Harga lada putih (Malonan 1) rata-rata sebesar Rp106.000 per kilogram,” sebut Ujang. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait

Kejurprov Terbuka PBFI Kalteng 2025 Resmi Dibuka di Muara Teweh, Atlet Binaraga Siap Bersaing
Perluas Akses Pendidikan, Wagub Kaltara Bahas Sekolah Rakyat dengan Kemensos RI
Pemprov Kaltara Dukung Transisi Energi Bersih Lewat Hibah Infrastruktur EBT dari ESDM
Pelantikan Pengurus BATAMAD Barito Utara 2025–2030, Bupati Tegaskan Dukungan Penuh bagi Penguatan Adat dan Keamanan Daerah
Pastikan Aspirasi Warga, Anggota Dewan Barito Kunker ke Desa Pendreh
Serap Aspirasi Anggota DPRD Barut, Gun Sriwitanto Reses di Desa Sei Rahayu II
42 Perahu Disalurkan, Bupati Wempi Tegaskan Bantuan Harus Dimanfaatkan dengan Baik
Hadapi Nataru 2026, Dishub Kaltara Lakukan Ramp Check dan Tes Urine Pengemudi Damri

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 13:24 WIB

Kejurprov Terbuka PBFI Kalteng 2025 Resmi Dibuka di Muara Teweh, Atlet Binaraga Siap Bersaing

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:57 WIB

Perluas Akses Pendidikan, Wagub Kaltara Bahas Sekolah Rakyat dengan Kemensos RI

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:54 WIB

Pemprov Kaltara Dukung Transisi Energi Bersih Lewat Hibah Infrastruktur EBT dari ESDM

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:37 WIB

Pastikan Aspirasi Warga, Anggota Dewan Barito Kunker ke Desa Pendreh

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:26 WIB

Serap Aspirasi Anggota DPRD Barut, Gun Sriwitanto Reses di Desa Sei Rahayu II

Berita Terbaru