JAKARTA, KN – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI) melalui Bidang Hubungan Luar Negerinya menjalin kemitraan strategis dengan lembaga think tank Great Institute. Audiensi yang digelar di Kantor Great Institute, Jakarta, pada Senin (10/11/2025) ini menandai komitmen kedua institusi untuk bersinergi dalam mengawal dan menyukseskan program-program strategis nasional yang berpihak pada rakyat.
Dalam pertemuannya dengan delegasi PUI, Ketua Dewan Direktur Great Institute, Dr. Syahganda Nainggolan, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap peran PUI sebagai ormas Islam yang memiliki peran strategis. Dia menegaskan bahwa sinergi antara organisasi masyarakat dan think tank sangat vital dalam membangun wacana kebijakan yang konstruktif.
Lebih lanjut, Syahganda mengulas visi politik luar negeri Pemerintah. “Presiden Prabowo ingin menegaskan peran dan kontribusi Indonesia sebagai aktor politik luar negeri yang diperhitungkan di kancah global. Beliau berupaya mengangkat kapasitas diplomasi Indonesia dan mencoba menjadikan Indonesia sebagai episentrum negara-negara Muslim dunia yang setara dengan Turki di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Peran ini patut diberikan ulasan khusus oleh PUI,” ujarnya secara langsung.
Visi kerakyatan Presiden Prabowo juga menjadi perhatian utama. Syahganda menambahkan bahwa program-program seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat merupakan perwujudan nyata dari ekonomi kerakyatan. Dia mendorong PUI untuk mengoptimalkan peluang dan terlibat aktif dalam mengawal program-program pemerintah tersebut, dengan menekankan bahwa pemberdayaan ekonomi harus menjadi motor penggerak. “Utamakan kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah,” pesannya.
Namun, di tengah dukungannya, Syahganda juga mengingatkan pentingnya peran kritis Ormas. Dia menegaskan bahwa kritik yang objektif dan sehat tetap penting untuk ditujukan kepada pemerintah. Setiap era presiden, menurutnya, memiliki karakter kepemimpinan masing-masing, sehingga PUI harus memiliki rencana jangka panjang, tetap kritis, dan berkontribusi positif dalam kebijakan negara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PUI, Adhe Nuansa Wibisono, menyatakan kesepahamannya. Wibisono menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Presiden Prabowo, seperti dalam Pidato di Sidang Umum PBB dan kehadirannya dalam Konferensi Perdamaian Sharm El Sheikh di Mesir, menunjukkan komitmen Indonesia dalam membela visi kemerdekaan Palestina dan pengaruhnya dalam upaya perdamaian di Gaza.
“Kami berharap pertemuan ini menjadi awal sinergi positif bagi PUI dengan Great Institute, khususnya dalam kerja sama strategis mengawal dan memberikan masukan konstruktif kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata Wibisono. Dia menambahkan bahwa sebagai ormas nasional dengan jaringan anggota sebanyak 20 juta orang di seluruh Indonesia, PUI tentu memiliki peranan yang signifikan dalam mengawal kebijakan strategis pemerintah.
Sebagai lembaga think tank, Great Institute diketahui memiliki banyak program seperti Focus Group Discussion (FGD), Great Lecture, seminar dan diskusi policy brief yang secara rutin melibatkan akademisi, intelektual, birokrat dari berbagai kalangan. PUI menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dan mengoptimalkan berbagai program yang ditawarkan oleh Great Institute. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kontribusi nyata PUI, tidak hanya sebagai mitra strategis pemerintah tetapi juga sebagai entitas yang kritis dan konstruktif dalam percaturan kebijakan nasional.














