Pembakaran Lahan Memakan Korban Jiwa

oleh
oleh

MELAWI, SKR.COM Pembakaran lahan untuk berladang di desa Nanga Tikan kecamatan Belimbing Hulu kabupaten Melawi memakan korban jiwa. Satu anak berusia 7 tahun dinyatakan meninggal. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka bakar serius.

Korban yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Vito berusia 7 tahun. Sedangkan kakanya Rio (1239) dan ayahnya Adong (65) menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Keduanya dikabarkan sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta di Nanga Pinoh.

Informasi yang diperoleh awak media kejadian tersebut bermula saat sang ayah membakar lahan. Usai membakar lahan sang ayah langsung ke pondok bersama dua anaknya. Namun tiba-tiba api membesar dan menyambar pondok tersebut. Sehingga tiga orang yang ada di dalamnya langsung ikut terbakar.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 wib pada hari Minggu kemarin. Usai menyelamatkan diri korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang nyawa Vito tak tertolong karena luka bakar di tubuhnya cukup serius.

Kades Nanga Tikan Kelep membenarkan adanya peristiwa pembakaran lahan yang memakan korban jiwa di daerahnya. “Mereka ini masih satu keluarga. Korban yang meninggal dunia sudah dimakamkan.
Sedangkan anaknya yang luka bakar sekarang masih dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit. Bapaknya juga masih dirawat,” katanya

Dia mengatakan pada bulan ini memang merupakan musim pembakaran lahan bagi warga yang hendak berladang. Termasuk Adong. Kata Kelep, saat membakar lahan tidak ada orang lain selain kedua anaknya

“Saksinya hanya mereka. Sementara kami sampai saat ini belum mendapat keterangan jelas. Karena korban masih belum pulih benar sehingga belum bisa dimintai keterangan” katanya

Sementara itu, salah satu pihak keluarga korban, Kedat mengatakan, korban ia mendapatakan informasi dari adik iparnya pada pukul 09:00 wib malam mendengarkan inforamsi tersebut langsung menuju rumah sakit.

“Jadi adikipar saya dikampung menelpon dan memberitahukan kepada saya bahwa anak kemanakan saya meninggal karena terkena api. Kejadiannya pada hari minggu kemarin, jamnya saya tidak tau,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Belimbing, Iptu Hariyanto, saat dikonfirmasi melalui via telepon enggan memberikan komentar terkait kebakaran lahan di Desa Nanga Tikan yang memakan korban jiwa, dan menyarankan untuk konfirmasi ke Kapolres lansung.

“Sebaiknya lansung ke Kapolres saja mas, karena saya tidak berani memberikan keterangan sebelum ada perintah beliau,” ungkapnya.

Harian Rakyat Kalbar sudah berupaya mengkonfirmasi Kapolres Melawi, Ahmad fadlin melalui via telepon, namun tidak diangkat. Konfirmasi juga dilakukan melalui via telepon, namun hingga berita ini dinaikan, belum juga mendapat balasan. (Ed/KN)