Pemerintah Dorong Perajin Gerabah Ikuti Trend Dunia

oleh
oleh

Kementerian Koperasi dan UMKM terus berupaya mendorong para perajin gerabah di Nusa Tenggara Barat untuk terus mengikuti tren dunia dalam mendesain produknya, sehingga tetap diminati pasar luar negeri. <p style="text-align: justify;">Kementerian Koperasi dan UMKM terus berupaya mendorong para perajin gerabah di Nusa Tenggara Barat untuk terus mengikuti tren dunia dalam mendesain produknya, sehingga tetap diminati pasar luar negeri.<br /><br />"Gerabah dari Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah bisa dipasarkan di sejumlah negara. Namun, perlu diingat pencitraan kualitas, varian produk yang lebih banyak serta desain tetap megikuti tren pasar dunia, agar bisa tetap bersaing," kata Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya Manusia, Kementerian Koperasi dan UMKM I Wayan Dipta, di Mataram, Selasa.<br /><br />Di sela temu konsultasi monitoring dan evaluasi penguatan klaster gerabah Banyumulek, ia mengatakan meski pasar gerabah saat ini masih dipegang China, Jepang, Taiwan dan India, namun bukan berarti Indonesia akan kesulitan untuk melakukan penetrasi pasar gerabah dunia.<br /><br />Produk gerabah Indonesia, termasuk NTB memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki gerabah dari negara lain. Namun, yang perlu diperbaiki adalah sentuhan kualitas dan desain yang selalu baru.<br /><br />Desain baru itu setidaknya harus terus mengikuti seleras pasar dunia dan tidak terpaku hanya pada bentuk produk yang sudah ada saja.<br /><br />Dipta menyebutkan, produk gerabah asal Indonesia saat ini selevel atau hampir mirip dengan gerabah Thailand.<br /><br />Potensi gerabah dalam negeri berpeluang merambah pasar dunia secara lebih luas.<br /><br />"Meskipun gerabah NTB sudah bisa go iternasional. Jangan lupa untuk membangun kebersamaan. Pengusaha yang sedikit besar di daerah agar merangkul pengrajin kecil. Kalau pengrajin lokal kuat, NTB tidak perlu lagi mengirim gerabah melalui Bali, tetapi bisa mengirim langsung ke negara tujuan," ujarnya.<br /><br />Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, H Moh Rusdi mengatakan temu konsultasi monitoring dan penguatan klaster gerabah Banyumulek merupakan satu wujud kepedulian pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sektor kerajinan gerabah lokal.<br /><br />Gerabah Banyumulek dijadikan klaster pengembangan produk berbasis sumber daya lokal, sehingga diharapkan penyerapan pasarnya mampu meningkatkan potensi ekonomi daerah semakin berkembang.<br /><br />"Melalui pengembangan industri gerabah, kami berharap mampu menekan angka pengangguran yang tercatat sebesar 119,1 ribu jiwa dan kemiskinan sekitar satu juta jiwa," ujarnya. (Eka/Ant)</p>