Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, masih kesulitan menangani persoalan sampah yang kian hari terus meningkat, bahkan setiap hari masih menjadi pemandangan di sekitar Jalan Yos Sudarso, Sangatta. <p style="text-align: justify;">Wakil Bupati Bupati Ardiansyah Sulaiman, di Sangatta, Kutai Timur, Sabtu, mengakui memang sangat sulit mengendalikan sampah-sampah di Kota Sangatta, karena sulitnya mencari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir.<br /><br />"Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih minim. Sampah ini menjadi pekerjaan berat kita, mudah-mudahan Peraturan Daerah (Perda) Pengelolaan Persampahan ini segera disahkan agar bisa segera diatasi," kata Wabup Ardiansyah.<br /><br />Wabup Ardiansyah mengatakan, pihaknya terus memantau meningkatnya volume sampah di median-median jalan dalam Kota, dan ini yang harus segera kita tangani secara tuntas.<br /><br />Pemerintah Daerah juga, berharap DPRD segera menyelesaikan raperda untuk disahkan, supaya penanganannya di lapangan tidak menimbulkan persoalan.<br /><br />"Kemudian juga kami imbau agar masyarakat sadar dengan dampak yang ditimbulkan, karena bau yang tidak sedap tentunya akan menimbulkan penyakit bagi warga sekitar yang menghirup," katanya.<br /><br />Belum diperoleh keterangan dari Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Persampahan DPRD Kutai Timur, Harpandi, karena saa dihubungi telepon selulernya tidak aktif.<br /><br />Pantauan ANTARA, jumat,nampak tumpukan sampah dalam plastik dan karung berbagai ukuran di Jalan Yos Sudarso I hinga Yos Sudarso VI, bahkan hingga ke gang-gang.<br /><br />Warga tidak segan-segan meletakkan sampah di atas trotoar dan gang kapan saja, dengan alasan tidak ada tempat sampah yang dekat.<br /><br />"Kami mau meletakkan di mana sampah-sampah ini, karena tempatnya tidak ada, makanya saya simpan di atas trotoar saja," kata salah satu warga jalan Yos Sudarso IV. <strong>(phs/Ant)</strong></p>