Pemkot Samarinda Larang Warga Gelar Takbir Keliling

oleh
oleh

Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, melarang warga di daerah setempat menggelar takbir keliling dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 2015. <p style="text-align: justify;">Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Samarinda Syahruddin di Samarinda, Selasa, mengatakan kebijakan larangan menggelar takbir keliling tersebut berdasarkan hasil rapat bersama antara Kantor Kementerian Agama setempat bersama instansi terkait.<br /><br />"Pelaksanaan takbir keliling pada beberapa waktu sebelumnya yang dilakukan oleh warga terutama para remaja, banyak tidak berdasarkan pada kaidah Islam. Bahkan, ada simpatisan takbir keliling yang tengah mabuk akibat minuman keras, sehingga agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan kegiatan takbir keliling ditiadakan," ujar Syahruddin.<br /><br />Sebagai penggantinya, kata Syahruddin, Pemkot Samarinda telah menyiapkan kegiatan Gema Takbir yang dipusatkan di halaman Masjid Islamic Center yang rencananya digelar pada Kamis (16/7) malam.<br /><br />Gema Takbir tersebut akan dihadiri Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang serta Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail.<br /><br />Bahkan, untuk menambah semarak Idul Fitri, pada kegiatan takbir nanti juga akan dirangkai dengan acara Festival Tabuh Bedug dengan melibatkan masing-masing perwakilan kecamatan.<br /><br />"Silahkan kepada seluruh warga Kota Samarinda untuk bersama-sama hadir dalam acara tersebut yang rencana juga disiapkan ‘doorprize’ menarik bagi para undangan," tambah Syahruddin.<br /><br />Ia menambahkan takbir tanpa harus konvoi bertujuan menjaga keselamatan warga agar tidak terjadi aksi ugal-ugalan di jalan, sehingga kegiatan tersebut hanya difokuskan di halaman Masjid Islamic.<br /><br />Bahkan, pihak Polresta Samarinda sudah memastikan akan melakukan pengamanan khusus pada lokasi ruas jalan yang rawan kemacetan.<br /><br />"Jadi, jika memang tidak bisa melaksanakan takbir bersama di Islamic Center sebaiknya warga melaksanakan takbir cukup pada masjid setempat di wilayah masing-masing," ungkap Syahruddin. (das/ant)</p>