TANJUNG SELOR, KN – Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Hubungan Antar Lembaga Setda Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Ir. Wahyuni Nuzband, M.A.P., menegaskan bahwa Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan informasi pemerintah daerah. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan Penguatan TTIS se-Kalimantan Utara yang digelar di Ruang Serbaguna Lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara pada Selasa (18/11).
Dalam sambutannya, Wahyuni menjelaskan bahwa TTIS beranggotakan para profesional yang bekerja berdasarkan prosedur dan kebijakan keamanan siber. Tim ini bertugas memastikan penanganan insiden dilakukan secara cepat, tepat, dan efektif untuk meminimalkan risiko serangan yang dapat merugikan sistem pemerintahan.
“Tim ini diisi para spesialis yang memiliki kemampuan teknis dan operasional. Tugas mereka adalah merespons setiap insiden secara optimal dan memastikan dampaknya bisa ditekan sekecil mungkin,” jelasnya.
Wahyuni menyampaikan bahwa kerja sama antara Kaltaraprov-CSIRT dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang keamanan siber. Ia berharap kolaborasi tersebut dapat memperkuat kemampuan tim dalam menjalankan tugasnya, terlebih di era digital yang semakin kompleks.
Menurut Wahyuni, perkembangan teknologi digital saat ini membuka peluang bagi munculnya berbagai bentuk kejahatan siber. Manipulasi informasi, propaganda digital, penyebaran paham radikal, hingga serangan siber yang bersifat politis dan psikologis merupakan ancaman nyata yang harus diwaspadai oleh pemerintah daerah.
“Maka dari itu, melalui kegiatan ini kita berupaya meningkatkan kompetensi teknis dalam mendeteksi, menganalisis, serta menangani insiden siber secara profesional sesuai standar nasional,” terangnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama lintas lembaga dan berbagi informasi antar sesama CSIRT di Indonesia. Menurutnya, kekuatan utama dalam menghadapi ancaman digital adalah sinergi yang solid serta kemampuan berbagi pengetahuan secara cepat.
“Sinergi yang kuat adalah kunci untuk menangani dan memulihkan insiden siber dengan lebih cepat dan efisien,” pungkasnya.
Kegiatan penguatan TTIS ini menjadi momentum bagi Pemprov Kaltara untuk memperkuat kesiapsiagaan digital, sekaligus memastikan keamanan data dan layanan publik tetap terjaga di tengah meningkatnya ancaman siber. (DKISP)














