Penjual Bendera Musiman Mulai Menjamur

oleh
oleh

Semarak perayaan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-67 sudah terasa. Ini ditandai menjamurnya penjual bendera merah-putih musiman di sejumlah titik jalan protokol di Kota Sintang. <p style="text-align: justify;">Dan uniknya, ternyata para penjual bendera musiman ini datang khusus dari Pulau Jawa.<br /><br />Penjual Bendera, Asep, 22, yang mengaku berasal dari Kecamatan Lelet, Bandung mengatakan, dirinya sudah berjualan bendera sebelum Puasa bersama 19 orang yang semuanya berasal dari Bandung.<br /><br />"Saya diajak sama abang saya untuk dagang di Sintang. Saya baru sekali ini keluar pulau jawa," katanya dengan dialek Sunda.<br /><br />Menurutnya, perayaan HUT RI sama seperti tahun lalu karena jatuh pada bulan Ramadhan.<br /><br />"Perayaan HUT RI kali ini sama dengan tahun lalu yang bertepatan dengan bulan puasa. Hanya untuk harinya lebih awal. Jadi kami mulai menggelar dagangan lebih awal pula," jelasnya.<br /><br />Asep meneruskan, bendera yang dijual berasal dari pabrik konveksi di daerah Bandung yang khusus memproduksi bendera. Dia membawa 500 bendera dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Soal harga, imbuhnya, yang ditawarkan cukup variatif.<br /><br />Semuanya disesuaikan jenis dan ukuran, mulai Rp 10 ribu hingga Rp 60 ribu. Sedangkan untuk jenis umbul-umbul, dijual Rp 60 ribu,  bentuk kipas Rp 60 ribu per potong dan background dengan panjang sembilan meter dibandrol Rp 600 ribu.<br /><br />Ketia ditanya soal pendapatan dalam penjualan bendera setiap harinya, Asep mengaku hasil yang didapat tak pasti, tergantung ramai tidaknya pembeli.<br /><br />"Sampai jam 11, saya baru menjual 1 bendera. Mulai berjualan sejak pukul 07.00 hingga 19.00. Ya, untuk setiap harinya lumayanlah mas," katanya.<br /><br />Pedagang lain, Erik yang juga satu kota dengan Asep memperkirakan hasil penjualan bendera tahun ini bakal menurun dibanding tahun sebelumnya. Oleh karenanya, dia berencana tidak menjual bendera hingga akhir bulan Agustus.<br /><br />"Jika bertepatan dengan bulan puasa seperti ini sulit. Karena perayaan HUT RI kurang semarak dan biasanya diajukan atau malah dimundurkan. Kami sendiri juga punya keinginan pulang sebelum lebaran," paparnya.<br /><br />Seorang Pembeli bendera Imron warga Jalan Kelam, yang mampir di tempat Erik mengaku dia membeli bendera untuk mengganti bendera yang sudah usang miliknya.<br /><br />"Kebetulan, bendera di rumah sudah pudar warnanya. Jadi, saya mau menggantinya. Ini juga dititipi untuk membelikan umbul-umbul oleh RT. Sekali jalan, dua model bendera terbeli,” katanya. <strong>(*)</strong></p>