PPP Harapkan Presiden Tegas Soal Perombakan Kabinet

oleh
oleh

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya soal perombakan kabinet. <p style="text-align: justify;"><br />"PPP menilai, SBY sebagai pemegang hak prerogatif harus segera menegaskan sikapnya soal `reshuffle` (perombakan) kabinet. Jika memang akan dilakukan, jangan terlalu banyak didahului seremoni seperti penyerahan rapor dan pembentukan opini yang diarahkan untuk mempublikasikan ketidakpuasan pada kementerian tertentu," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy dalam rilisnya, Minggu. <br /><br />Hal ini diungkapkan Romahurmuziy menanggapi adanya rumor terkait perombakan kabinet yang tengah berkembang, di antaranya rumor pergantian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. <br /><br />Menurut dia, rumor perombakan kabinet juga terus didengungkan oleh Partai Demokrat dengan pernyataan-pernyataan yang intimidatif terhadap partai-partai koalisi. <br /><br />Ia mengatakan, rumor-rumor dan pernyataan-pernyataan tersebut telah memperkeruh situasi politik di mana kondisi politik domestik maupun internasional sedang tidak kondusif. <br /><br />"Jika memang `reshuffle` tidak ada, segera bantah seluruh rumor yang beredar. Jangan membuat situasi `buying time` (mengulur-ulur waktu) seperti sekarang, yang justru menggerus kepercayaan kepada pemerintah," katanya. <br /><br />Ia juga menyayangkan munculnya isu mundurnya Direktur Pertamina Karen yang dikabarkan akan menjadi Menteri ESDM menggantikan Darwin Saleh. <br /><br />"Bayangkan berapa banyak dan berapa nilainya corporate action yang mungkin batal akibat pihak-pihak yang semula berhubungan dengan Karen sebagai Dirut Pertamina, kemudian gamang karena tidak yakin dengan kebijakan penerusnya," katanya. <br /><br />Ia menambahkan akibat rumor tersebut juga membuat ketidakpastian dan kemungkinan kebijakan yang tertunda di lingkungan Kementerian ESDM. <br /><br />"Karena Pak Darwin mungkin merasa tidak firm ketika namanya terus diedarkan sebagai salah satu menteri yang akan kena `reshuffle`. Dampak finalnya jelas terukur kalau berbicara Kementyerian ESDM," katanya. <br /><br />Ketidaknyamanan tersebut menurut dia bisa ditampakkan dengan penyerapan anggaran sepanjang 2010 hanya 62 persen dari anggaran sekitar Rp6 triliun. "Terendah di antara seluruh instansi, dan barangkali adalah yang terendah sepanjang sejarah Kementerian ESDM," katanya. <br /><br />Ia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak terus-menerus membuat rumor-rumor akan adanya perombakan karena bisa menyulut ketidakpastian dan ketidakpuasan yang dapat ditunggangi untuk kepentingan tertentu. <br /><br />"Jangan sampai wacana `reshuffle` terus `digoreng` oleh pihak-pihak, yang justru memanfaatkan ketidakpastian ini untuk mendeligitimasi pemerintah, dengan menunggangi turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang masih terus disuarakan oleh para pemuka lintas agama, akademisi, dan para aktivis mahasiswa," katanya. <br /><br />Ia menambahkan PPP menghormati sepenuhnya hak presiden, namun ketegasan presiden diperlukan, mengingat yg banyak menyuarakan desakan perombakan, justru kader-kader Partai Demokrat. "Ketegasan presiden, akan menjawab spekulasi agar tidak berkelanjutan," katanya. <br /><br />Ia mengatakan, PPP menilai "reshuffle" adalah tidak perlu. Pengalaman "reshuffle" 2005 dan 2006 lalu, juga tidak menjamin perbaikan kinerja pemerintah. <br /><br />"Bahkan `reshuffle` potensial menambah kekecewaan baru jika pengganti menteri yang bersangkutan dinilai tidak lebih kapabel. Apalagi situasi domestik dan internasional sangat tidak kondusif untuk melakukan perubahan yang bersifat dramatis," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>