Presiden Akan Resmikan Bandara Di Perbatasan

oleh
oleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meresmikan Bandara Long Bawan, Kabupaten Nunukan, di kawasan perbatasan Kaltim dengan Malaysia bagian timur, bersamaan dengan peresmian sejumlah proyek besar lain di Kaltim. <p style="text-align: justify;">"Anggaran yang digunakan untuk pengembangan Bandara Long Bawan pada akhir 2013 sudah tuntas 100 persen sehingga saat ini tinggal melakukan lapisan tambahan pada landasan pacu," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain di Samarinda, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan, rencananya peresmian dilakukan secara serentak bertepatan saat Kaltim menjadi tuan rumah Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional pada 18-23 Juni 2014 di Stadion Madya Sempaja, Samarinda.<br /><br />Menurut dia, di antara tanggal itulah kemungkinan Presiden akan meresmikan sejumlah proyek sekaligus menghadiri atau membuka Gelar TTG Nasional di Samarinda, Kaltim.<br /><br />Sejumlah proyek akan diresmikan oleh Presiden antara lain Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, PT Pupuk Kaltim V di Bontang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kutai Timur, dan pembangkit listrik suplai Sistem Mahakam.<br /><br />Dalam kesempatan itu Prwsiden juga dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK), kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), pembangunan pipa laut oleh Total E&P Indonesia untuk menunjang operasional PT Pupuk Kaltim V, dan pembangunan pelabuhan kargo yang bekerjasama dengan PT Pelindo.<br /><br />Menurut Zairin, keberadaan Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan akan dapat membantu masalah tranportasi bagi masyarakat kawasan perbatasan yang selama ini memiliki keterbatasan akses transportasi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat yang juga lambat.<br /><br />Ia mengatakan, ketersediaan infrastruktur di wilayah perbatasan yang baik akan menjadikan harga kebutuhan pokok lebih terjangkau. Selama ini tingginya harga komoditas di perbatasan terjadi lantaran sulitnya akses menuju ke kawasn tersebut.<br /><br />Sementara peningkatan kapasitas landasan pacu Bandara Long Bawan, kata dia, dilakukan agar pesawat berbadan lebar jenis ATR 72 atau Hercules C 130 milik TNI bisa mendarat. Hal ini akan berdampak pada peningkatan intensitas penerbangan di kawasan perbatasan Kaltim.<br /><br />Pengembangan Bandara Long Bawan merupakan program pembangunan Kaltim untuk kawasan perbatasan, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat guna membuka keterisoliran daerah.<br /><br />Bersamaan Bandara Long Bawan, Pemprov Kaltim juga melakukan hal yang sama terhadap dua Bandara di perbatasan lainnya, yakni Bandara Long Ampung di Kabupaten Malinau dan Bandara Datah Dawai di Kabupaten Mahulu, daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat.<br /><br />Pelaksanaan pembangunan fisik tiga bandara di perbatasan itu dilakukan kerja sama dengan TNI AD melalui Operasi Kartika Jaya sehingga pekerjaannya dapat lebih cepat tuntas.<br /><br />Untuk tiga bandara tersebut Pemprov Kaltim mengucurkan APBD Rp400 miliar yang dilakukan dengan proyek tahun jamak mulai 2012.<br /><br />"Rinciannya adalah untuk Bandara Long Bawan senilai Rp120 miliar yang digunakan membangun landasan pacu sepanjang 900 meter dengan lebar 23 meter. Kemudian Bandara Long Ampung senilai Rp130 miliar untuk landasan pacu 840 meter dengan lebar 23 meter.<br /><br />Sementara untuk Bandara Datah Dawai yang sebelumnya memiliki landasan pacu sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter, mendapat alokasi Rp150 miliar untuk menambah panjang landasan menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. <strong>(das/ant)</strong></p>