Prof Windia: Tumbuh Kesadaran Pentingnya Pendidikan Karakter

oleh
oleh

Prof Dr I Wayan Windia MS, guru besar Universitas Udayana menilai, belakangan ini mulai tumbuh kesadaran baru di Indonesia tentang pentingnya pendidikan karakter bangsa seiring dengan proses pembangunan nasional di Tanah Ait. <p style="text-align: justify;">"Kesadaran baru itu mulai tumbuh setelah terjadinya berbagai konflik sosial yang dilakukan atas nama demokrasi, keterbukaan, HAM dan lingkungan hidup," kata Prof Windia di Denpasar, Bali, Kamis (13/01/2011). <br /><br />Ia mengatakan, bahkan beberapa konflik sosial tersebut sempat berkembang menjadi unjuk rasa yang anarkis. Kondisi tersebut menurut para ahli katahanan nasional, sebagai suasana "perang modern" yang sifatnya sangat lembut, namun akan sangat menggganggu ketahanan sosial suatu bangsa. <br /><br />"Selama 2010 terjadi kasus konflik sosial pada 30 provinsi dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Sekitar separuh di antaranya terjadi di ibu kota provinsi," ujar Prof Windia yang juga Ketua Dewan Harian Daerah (DHD)`45 Provinsi Bali. <br /><br />Ia menambahkan, konflik sosial tersebut penyebabnya bukan masalah substansial. Karenanya, konflik itu sesungguhnya dapat dipecahkan melalui dialog, meskipun harus membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. <br /><br />"Kasus konflik sosial pedagang kaki lima di Solo yang akan direlokasi, misalnya, ternyata dapat dipecahkan dengan cara-cara kekeluargaan. Hal itu terjadi setelah 48 kali dilakukan dialog antara wali kota dan para pedagang," ujar Prof Windia. <br /><br />Berkaitan dengan pentingnya pendidikan karakter bangsa, pihak lain Kementerian Kominfo bekerja sama dengan RRI Stasiun Denpasar menyelenggarakan dialog yang berkaitan dengan karakter bangsa dan ketahanan sosial. <br /><br />Demikian juga Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) juga sedang bergegas mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Selain itu, Universitas Udayana juga menyelenggarakan lokakarya yang membahas kemungkinan dimasukkannya karakter bangsa dalam kurikulum pendidikan. <br /><br />Prof Windia menjelaskan, substansi perang modern memerlukan para pemimpin yang tangguh, menerapkan landasan yang tangguh serta memiliki tingkat intelektualitas yang dibarengi dengan karakter yang baik. <br /><br />Di Indonesia kini mulai ada kesadaran di kalangan pendidik, bahwa anak didik tidak hanya harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologil (iptek), namun juga dengan karakter. <br /><br />Dengan demikian pada saatnya nanti mereka bisa siap menghadapi tantangan pembangunan nasional yang semakin kompleks, sekaligus mempersiapkan pemimpin yang tangguh, ujar Prof Windia.<strong> (phs/Ant)</strong></p>