Program Upsus Siwab Membuahkan Hasil

oleh
oleh

MELAWI – Tak sia-sia program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dijalankan pemerintah. Pasalnya, dari hasil program tersebut, banyak sekali sapi indukan yang melahirkan sapi baru.

“Khusus di Melawi, panen anak sapi yang sudah dilpaporkan selama 2017 sebanyak 1.235 ekor kelahiran sapi baru atau yang disebut Pedet. Itu dari Intensifikasi Kawin Alam (INKA) dan juga kawin Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik,” kata Nining Juliyanti selaku Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan (Dstankan) Melawi, Senin (4/6).

Sementara, lanjutnya untuk ditahun 2018 ini, sejak Januari hingga April yang sudah dilaporkan dari pihak peetugas Upsus Siwab di lapangan ke kami, itu sebanyak 169 ekor panen anak sapi yang baru lahir.

“Artinya sangat jarang selaki program Upsus Siwab gagal. Semua yang dilakukan penyuntikan ataupun kawin alami, itu bisa menghasilkan anak sapi baru. Yang mana, anak-anak sapi ini, khususnya yang betina, pada usianya yang sudah matang nantinya akan menjadi indukan juga,” jelasnya.

Menurutnya, dalam melakukan program Upsus Siwab tersebut juga sangat dibutuhkan peran aktif peternak atau pemilik ternak dalam dalam mendukung program Upsus Siwab. Terutama dari segi kesehatan hewan ternak.

“Selain menjaga menagemen pemeliharaannya, juga harus menjaga kesehatan peternak. Kami juga meminta kepada peternak, untuk melaporkan kepada petugas jika ada kelahiran anak sapi yang mengalami kelainan,” ujarnya.

Upsus Siwab adalah salah satu program yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri. Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian No. 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting yang ditanda tangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016.

Program ini memiliki tujuan mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi yang ditargetkan tercapai pada 2026 dan mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat. Oleh karena itu, Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan di dalam negeri untuk dapat terus menghasilkan Pedet. Terdapat dua program utama dalam program Upsus Siwab ini yaitu peningkatan populasi melalui IB dan INKA.
Kedua program utama tersebut merupakan upaya penerapan sistem manjemen reproduksi yang baik meliputi pemeriksaan status reproduksi dan gangrep (gangguan reproduksi), pelayanan IB dan kawin alam, pemenuhan semen beku dan N2 Cair, pengendalian betina produktif, dan pemenuhan hijauan pakan ternak dan konsentrat.

“Untuk pelayanan program Upsus Siwab ini, warga atau peternak bisa memanggil atau memesan petugas untuk melaksanakan program tersebut kepada peternaknya. Dengan syarat, harus mengumpulkan hewan ternak warga lainnya agar dilakukan bersamaan. Dalam program ini tidak dipungut biaya alias gratis,” ungkap Nining mengakhiri. (Ed/KN)