SINTANG, KN – Lebih dari 1.000 anggota Pasukan Merah dari organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) turut memeriahkan pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Sintang ke-XII Tahun 2025 yang digelar di Rumah Betang Tampun Juah, Desa Jerora Satu, Rabu (16/7/2025).
Atraksi khas Pasukan Merah menjadi salah satu penampilan yang paling dinanti. Dengan penuh semangat, para anggota TBBR mempersembahkan pertunjukan kekebalan tubuh yang melibatkan aksi menyayat tubuh menggunakan benda tajam. Tak hanya pria, sejumlah perempuan juga turut ambil bagian dalam pertunjukan tersebut, menambah kemeriahan suasana.
Ketua Umum TBBR, James Mark, menyampaikan bahwa kehadiran Pasukan Merah dalam kegiatan Gawai Dayak merupakan bentuk pelestarian adat, budaya, dan tradisi suku Dayak. Menurutnya, TBBR hadir pada momen yang memang layak untuk dirayakan bersama masyarakat adat.
“Bersama saya hadir Mangku Sintang, Mangku Kapuas Hulu, Mangku Melawi, Mangku Sekadau, Mangku Sanggau, dan Mangku Landak. Hadir pula Patih Panyalindukng Binua dan Patih Martias. Kami tidak tenggelam, kami selalu hadir di waktu yang tepat, seperti pada acara Gawai ini,” ujar James Mark.
Ia menambahkan, saat ini keberadaan TBBR telah meluas hingga ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Terkait atraksi yang ditampilkan, James menegaskan bahwa pertunjukan tersebut bukanlah ajang unjuk kekuatan, melainkan bentuk hiburan yang sarat nilai tradisional.
“Atraksi ini bukan pamer kekuatan. Ini adalah bentuk hiburan dari kami, Tariu Borneo Bangkule Rajakng, untuk masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Sabang Merah Borneo, Petrus, menyampaikan bahwa pihaknya menurunkan sekitar 300 personel dari berbagai kabupaten di sekitar Sintang, termasuk Melawi, Kapuas Hulu, Sanggau, Sekadau, dan Sintang sendiri.
“Kami mengerahkan 300 pasukan sebagai perwakilan dari lima kabupaten. Tugas utama kami adalah menjaga keamanan dan mengawal jalannya acara Gawai,” jelas Petrus.
Ia menambahkan bahwa Sabang Merah Borneo berkomitmen penuh untuk menjaga kelancaran dan kekhidmatan acara, termasuk memastikan bahwa seluruh prosesi adat berlangsung dengan tertib hingga PGD Sintang 2025 selesai.














