MELAWI- Seleksi Paskibra oleh Pemkab Melawi juga mengalami perbedaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana instansi yang melakukan seleksi biasanya adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, namun pada tahun ini dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Melawi.
“Total yang ikut seleksi awalnya sebenarnya ada 48 siswa dari 24 SMA/SMK. Tapi ada beberapa siswa yang tidak hadir seperti dari kecamatan Sokan. Sedangkan dari kecamatan Sayan memang dari awal tidak ada yang mendaftar,” kata Kepala Bidang Pemuda, Eka Candra, Rabu (11/4).
Eka menerangkan, pihaknya memang membatasi jumlah siswa dari masing-masing sekolah untuk mengikuti seleksi paskibra. Satu sekolah hanya bisa mengirim satu siswa putra dan satu putri dalam seleksi ini.
“Ini bagian kesepakatan kita dengan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Melawi agar ada pemerataan. Kalau dulu kan tidak ada batasan sekolah mengirimkan pelajar. Sehingga seringkali anggota paskibra didominasi sekolah dalam Kota Pinoh,” katanya.
Seleksi Paskibra 2018 ini, terang Eka juga melibatkan aparat TNI dari Koramil Nanga Pinoh serta anggota polisi dari Polres Melawi selain juga dari PPI dan dinas. Ada delapan tahapan seleksi mulai dari ujian pengetahuan umum, kesenian, wawancara, kesehatan, hingga seleksi fisik dari kesamaptaan, parade, PBB serta Pantuhir.
“Nanti kita jaring sebanyak 27 siswa dengan rangking terbaik plus dua siswa cadangan. Empat rangking teratas akan kita kirim untuk ikut seleksi di provinsi awal Mei nanti. Kalau nanti ada yang lulus di tingkat provinsi, maka dua cadangan ini akan masuk ke dalam pasukan paskibra,” pungkasnya.
Usai seleksi, para pelajar yang terpilih nantinya akan mengikuti diklat yang akan digelar selama 20 hari, dimulai pada akhir Juli hingga bertugas pada puncak detik-detik proklamasi 17 Agustus mendatang.
