Alur Sungai Kapuas atau tepatnya di muara Jungkat menuju Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, hingga kini tidak bisa dilewati oleh kapal motor ukuran besar, pasca tenggelamnya kapal motor Rahmatia Sentosa, Kamis (10/02/2011) sekitar pukul 23.00 WIB. <p style="text-align: justify;">"Hingga kini alur muara Jungkat dari Pelabuhan Dwikora dan dari luar belum normal karena KM Rahmatia Sentosa yang tenggelam belum bisa dievakuasi," kata Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Adpel Pontianak Moch Adi Ismail saat dihubungi di Pontianak, Sabtu (12/02/2011). <br /><br />Ia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan evakuasi barang yang dibawa oleh KM Rahmatia Sentosa yang memuat semen dari Sunda kelapa tujuan Pelabuhan Dwikora Pontianak. <br /><br />"Kami prediksikan, alur muara Jungkat baru bisa normal dua hingga tiga hari ke depan. Sekarang secara bertahap kami mengeluarkan muatan dulu, karena kalau dipaksakan mengangkat keseluruhannya dikhawatirkan KM tersebut rusak," katanya. <br /><br />Sebelumnya, Kamis (10/2) sekitar pukul 23.00 WIB KM Rahmatia Sentosa dari bahan kayu berusaha masuk alur Sungai Kapuas atau tepatnya di muara Jungkat, pada saat bersamaan KM Waweh kapal kargo dari bahan besi berangkat dari Pelabuhan Dwikora juga menggunakan alur itu sehingga terjadilah tabrakan. <br /><br />"Tabrakan itu murni karena kesalahan manusia, karena pada saat ini cuaca dalam keadaan baik, karena KM Rahmatia Sentosa terbuat dari kayu sehingga akibat tabrakan itu mengalami kebocoran yang besar dan tenggelam tidak jauh dari lokasi tabrakan," kata Adi. <br /><br />Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. "Mudah-mudahan proses evakuasi barang dan KM yang tenggelam bisa lebih cepat sehingga tidak mengganggu alur pelayaran di muara Jungkat," kata Adi. <br /><br />Sebelumnya, Sales Area Manajer Pertamina Wilayah Kalbar Ibnu Choldum mengatakan, akibat tenggelamnya sebuah KM di alur masuk Sungai Kapuas telah menyebabkan tiga KM tanker yang membawa BBM dari Pelaju dan Tanjung Uban tidak bisa masuk ke Pontianak. <br /><br />"Untuk KM tanker yang membawa BBM jenis solar kami pindahkan ke KM ukuran kecil lalu dibawa ke depot penampungan, sementara untuk BBM jenis premium kami tidak berani melakukan bongkar muat seperti itu," ujarnya. <br /><br />Ia mengimbau, masyrakat tidak panik karena stok BBM jenis solar dan premium masih cukup hingga beberapa hari mendatang.<strong> (phs/Ant)</strong></p>