Melawi – Ketua DPRD Melawi, Abang Tajudin berharap agar festival seni dan budaya Melayu menjadi momen untuk meningkatkan kecepatan masyarakat terhadap budaya yang islami.
Kegiatan semacam ini terus dilanjutkan setiap tahun dan meningkatkan kapasitas kegiatan, sehingga nilai-nilai seni dan budaya Melayu tidak terhapus atau punah.
“Mari cintai budaya kita sendiri, tidak perlu mengikuti budaya luar, karena budaya kita sudah baik dan perlu adanya pengembangan dan pelestarian seni dan budaya Melayu di Kabupaten Melawi,” katanya saat menutup Festival Seni dan Budaya Islam Melayu tahun 2018 Kecamatan Menukung, beberapa hari lalu.
Festival Lomba Japin Tradisional Berpasangan Putra/Putri dan Lagu Melayu gelaran Sanggar Tudong Saji Desa Ella Hulu ini berlangsung di lapangan sepak bola setempat, disaksikan ratusan warga.
Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan dari luar saat ini sangat mudah diakses dan ditiru. Jika generasi muda tidak dikenalkan dengan budaya daerah sendiri, bagaimana bisa mereka berminat untuk mempertahankannya.
“Dengan acara seperti ini selain melestarikan nilai-nilai seni dan budaya Melayu, juga sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat antara sesama peserta festival dan ajang hiburan bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sanggar Tudong Saji, Slamet, menyampaikan betapa pentingnya menjaga budaya asli daerah, seperti seni dan budaya Melayu salah satunya melalui festival, sehingga generasi penerus dapat melestarikannya, agar budaya Melayu tidak kian tergerus dengan perubahan zaman.
Adapun sebagai pemenang untuk Lomba Japin Tradisonal Berpasangan Putra, juara 1 Anwar-M. Isa Kideng, juara 2 Apong-Kusnande, dan juara 2 Sahri Ramahan-Kamarsah. Berpasangan Putri juara 1, Vita dan Anon, juara 2 Nurleng-Deta, dan juara 3 Nursereda-Nureda.
Pemenang Lagu Melayu Putra, juara 1 Sahbandi, juara 2 Badrus Samen, dan juara 3 Ahmad yanto. Sedangkan untuk putri juara 1 Rini Andika, juara 2 Tia Junianti, dan juara 3 Vita. (ED/KN)
