Tiga Indikator Hiv/Aids Mdgs Masih Merah

×

Tiga Indikator Hiv/Aids Mdgs Masih Merah

Sebarkan artikel ini

Menteri Koordinator Bidang kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, tiga dari enam indikator Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) pada tujuan keenam yaitu memerangi HIV/AIDS masih merah. <p style="text-align: justify;">"Ada tiga indikator yang masih merah dan membutuhkan kerja keras kita semua," kata Agung Laksono usai membuka Raker MDGs tentang AIDS di Jakarta, Senin (31/01/2011). <br /><br />Ketiga indikator yang masih merah itu adalah penggunaan kondom pada pelaku seks berisiko, rendahnya pengetahuan remaja usia 15-24 tahun tentang HIV/AIDS dan pencegahannya serta masih rendahnya jumlah kabupaten/kota yang melakukan pencegahan penyakit tersebut. <br /><br />Menurutnya, pencapaian berbagai sasaran dari MDGs dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu sasaran yang telah dicapai, sebesar 25 persen, sasaran yang menunjukkan kemajuan signifikan. <br /><br />Diharapkan hal ini dapat tercapai pada 2015 (on track) sebesar 41,67 persen, dan sasaran yang masih memerlukan upaya keras untuk mencapainya 33 persen, termasuk didalamnya goal 6 yang menjadi perhatian. <br /><br />Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Desember 2010 jumlah penderita AIDS sebanyak 24.131 orang dan 55.848 orang dengan HIV di Indonesia dengan rincian 73 persen penderita laki-laki dan 26,6 persen perempuan. <br /><br />DKI Jakarta masih menduduki peringkat tertinggi jumlah penderita HIV/AIDS disusul Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan DI Jogjakarta. <br /><br />Penularan HIV/AIDS tertinggi melalui hubungan seksual mencapai 52,7 persen, lewat jarum suntik sebesar 38 persen dan tiga persen akibat hubungan sesama jenis serta 2,6 persen yang diturunkan dari ibu kepada bayinya. <br /><br />"Diperlukan kerja sama semua pihak terutama pemerintah daerah untuk bisa mempunyai program dan melaksankan program tersebut dengan efektif. Upaya menganggulangan HIV/AIDS ini masih perlu digenjot lagi," ujarnya. <br /><br />Selama ini penanggulangan HIV/AIDS masih banyak dibantu dunia internasional terutama masalah pendanaannya seperti Global Fund, AusAid, ke depan diharapkan bantuan internasional diganti dengan pembiayaan dari APBN dan APBD. <strong> (phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.