SINTANG, KN – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Yohanes Rumpak, menyambut baik pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan di Kabupaten Sintang. Ia menilai program tersebut sebagai langkah nyata dan strategis dari pemerintah untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dasar dan menengah yang akan menjadi generasi emas Indonesia di masa depan.
Menurut Yohanes, tingkat kecukupan gizi sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan mental anak. Dengan adanya program MBG, diharapkan kesenjangan pemenuhan gizi bagi anak sekolah dapat ditekan, terutama di wilayah pedalaman dan perbatasan yang selama ini masih menghadapi keterbatasan akses pangan bergizi.
“Program Makan Bergizi Gratis ini sangat kami apresiasi. Ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masa depan generasi muda kita. Anak sekolah membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan program ini hadir menjawab kebutuhan tersebut,” kata Yohanes.
Ia menambahkan bahwa Kabupaten Sintang memiliki tantangan geografis yang luas, dengan banyak sekolah yang berada jauh dari pusat kota. Kondisi tersebut membuat sebagian anak sulit mendapatkan makanan bergizi secara konsisten. Karena itu, Yohanes percaya bahwa program MBG akan sangat membantu meningkatkan kondisi kesehatan dan semangat belajar siswa.
“Kita tahu kondisi Sintang, banyak anak-anak di daerah terpencil yang kadang berangkat sekolah tanpa sarapan memadai. Dengan adanya program ini, mereka bisa mendapatkan makanan bergizi yang mampu menunjang proses belajar,” tambahnya.
Yohanes juga menekankan pentingnya pengawasan dan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan, tetapi juga pengelolaan, distribusi, serta pengawasan kualitas menu yang diberikan.
“Pelaksanaan program ini harus dikawal dengan baik. Pemerintah daerah, sekolah, serta pihak penyedia makanan harus bekerja sama agar makanan yang diberikan benar-benar berkualitas, higienis, dan sesuai standar gizi,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan agar pendataan siswa penerima manfaat dilakukan secara akurat sehingga tidak terjadi kesalahan sasaran. Selain itu, transparansi dalam proses pengadaan dan pembiayaan program juga harus dijaga demi menghindari penyimpangan.
“Data harus benar, dan pengawasan harus ketat. Jangan sampai program yang baik ini terhambat hanya karena kesalahan administrasi atau masalah teknis,” tegasnya.
Lebih jauh, Yohanes berharap program MBG dapat berjalan berkelanjutan dan tidak hanya berlangsung sementara. Ia menyebut bahwa investasi pada gizi anak merupakan investasi jangka panjang yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia pada masa mendatang.
“Kita ingin anak-anak kita tumbuh kuat, sehat, dan cerdas. Mereka adalah harapan masa depan Sintang dan Indonesia. Karena itu, program ini harus dijalankan secara serius dan konsisten,” ujarnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Yohanes optimistis Program Makan Bergizi Gratis akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan dan perkembangan anak-anak di Kabupaten Sintang. “Mari kita dukung program ini bersama demi masa depan generasi muda kita,” pungkasnya.














