20 Ribu Pelanggan PLN Di "Blank Spot"

oleh
oleh

PLN Wilayah Kalimantan Barat akan menyiapkan peralatan dan teknologi khusus untuk melayani 20 ribu pelanggan di provinsi itu yang berada di kawasan tanpa jaringan telekomunikasi. <p style="text-align: justify;">"Dari 585.360 pelanggan PLN Kalbar, 20 ribu di antaranya masuk kawasan ‘blank spot’, ini yang akan dicarikan peralatannya karena PLN Kalbar sudah melaksanakan Program Sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST)," kata General Manajer PLN Wilayah Kalbar, Bambang Budiarto di Pontianak, Jumat.<br /><br />Menurut dia, 20 ribu pelanggan itu tersebar di 24 lokasi terutama di Kabupaten Sanggau dan Sintang.<br /><br />Namun, lanjut dia, jumlah tersebut masih sangat sedikit dibanding yang sudah terintegrasi sistem pelayanannya.<br /><br />Ia menambahkan, P2APST mempermudah pelanggan PLN dalam melakukan pembayaran rekening dan mulai direalisasikan 29 April lalu.<br /><br />"Dengan sistem ini, pelanggan PLN dapat membayar rekening listrik dimanapun mereka berada, bahkan di luar negeri sekali pun melalui ‘SMS Banking’ maupun ‘internet banking’," kata dia.<br /><br />PLN menjalin kerja sama dengan 40 bank dalam mendukung sistem tersebut.<br /><br />Bambang Budiarto menjelaskan, pelanggan PLN dapat memanfaatkan fasilitas pembayaran di ATM, internet maupun SMS banking serta Payment Point Online Bank (PPOB).<br /><br />Jumlah pelanggan PLN hingga Maret 2011 tercatat sebanyak 585.360 pelanggan termasuk 13.203 pelanggan prabayar, dengan penjualan energi listrik 100.709.790 kWH atau setara Rp68 miliar.<br /><br />Sebanyak 15 persen dari total pelanggan cenderung menunggak setiap bulannya salah satunya karena kemungkinan kesempatan bayar yang terbatas.<br /><br />"Akses jadi lebih mudah untuk pelanggan dalam membayar," kata Manajer Niaga PLN Wilayah Kalbar, Syailendra. <strong>(phs/Ant)</strong></p>