Air PDAM Dan Isi Ulang Mengandung Bakteri

oleh
oleh

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Yuendri Irawanto menyatakan air yang diproduksi oleh PDAM dan depot air isi ulang di kota itu terkontaminasi oleh bakteri Escherichia Coli (E Coli) dan bakteri Coliform. <p style="text-align: justify;">"Berdasarkan hasil uji laboratorium dari 32 depot air isi ulang, lima diantaranya air yang diproduksi tidak layak dikonsumsi karena terkontaminasi oleh bakteri E Coli dan bakteri Coliform," kata Kepala Dinkes Kotawaringin Timur, Yuendri Irawanto di Sampit, Senin.<br /><br />Selain air hasil isi ulang, air yang diproduksi oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) Kotawaringin Timur dan didistribusikan ke pelanggan juga positif tercemar oleh bakteri E Coli dan bakteri Coliform.<br /><br />Air yang telah terkontaminasi bakteri E Coli dan bakteri Coliform jika dikonsumsi dapat mengakibatkan diare.<br /><br />Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur mengingatkan kepada masyarakat untuk hati-hati mengkonsumsi air yang berasal dari depot isi ulang dan PDAM, sebab air tersebut berpotensi menimbulkan penyakit diare, apalagi jika tidak dimasak sampai mendidih.<br /><br />Menurut Irawanto, bakteri E Coli dan bakteri Coliform adalah jenis bibit penyakit diare jadi apabila dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan manusia.<br /><br />Irawanto tidak menyebutkan secara rinci depot air isi ulang dalam Kota Sampit mana saja yang telah terkontaminasi virus tersebut, tapi pihaknya telah memberikan teguran dan pembinaan terhadap depot-depot itu dan ke depan Dinas Kesehatan tetap akan melakukan pengawasan secara ketat.<br /><br />"Untuk sementara depot yang air isi ulangnya telah dinyatakan positif tercemar bakteri E Ckoli dan Coliform akan diberikan pembinaan dan teguran, namun apabila telah diberikan teguran tetap membandel maka tempat usaha akan ditutup dan izinya kami cabut," katanya.<br /><br />Irawanto mengungkapkan sedangkan terhadap PDAM pihak Dinkes Kotawaringin Timur akan diminta melakukan peningkatan kualitas air, sebab apabila tidak maka penderita diare di Kotawaringin Timur akan terus berjatuhan.<br /><br />"Sepanjang Agustus 2011 ada sebanyak 18 penderita diare yang menjalani rawat inap di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dan dalam tiga bulan terakhir, yakni Juni, Juli dan Agustus 2011 ada sebanyak 197 penderita diare, tiga diantaranya meninggal dunia," terangnya.<br /><br />Irawanto mengimbau semua pihak untuk selalu menjaga lingkungan dengan tidak membuang limbah sembarangan. Hal ini sangat penting, karena sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan taraf hidup masyarakat, pencemaran lingkungan juga semakin tinggi. <strong>(phs/Ant)</strong></p>