Aktivis Gerakan "98" Refleksi 13 Tahun Reformasi

oleh
oleh

Aktivis gerakan "98" Provinsi Kalimantan Barat, akan melakukan refleksi 13 tahun reformasi di Auditorium Museum Negeri Pontianak, pada 20 Mei 2011. <p style="text-align: justify;">Aktivis gerakan "98" Provinsi Kalimantan Barat, akan melakukan refleksi 13 tahun reformasi di Auditorium Museum Negeri Pontianak, pada 20 Mei 2011.<br /><br />"Refleksi 13 tahun gerakan ’98’ kami lakukan untuk mengenang kembali perjuangan rekan-rekan kita dalam meruntuhkan Orde Baru lalu menjadi era reformasi," kata Ketua Panitia Refleksi 13 tahun Reformasi M Hermayani Putera di Pontianak, Rabu.<br /><br />Ia menjelaskan, refleksi itu dilakukan untuk mengingatkan kembali masyarakat meskipun Orde Baru telah runtuh tetapi praktik korupsi semakin memprihatinkan, buruknya pelayan publik, rapuhnya kemandirian berbangsa dan bernegara, kerusakan lingkungan semakin parah sehingga menciderai reformasi yang telah teman-teman perjuangkan.<br /><br />"Kondisi itu sangat memprihatinkan kita semua karena 13 tahun lalu setelah berjuang dengan keringat, airmata dan darah untuk negeri tercinta ini namun luntur oleh kepentingan segelintir elit politik," kata Hermayani.<br /><br />Kondisi seperti itu tidak mungkin dibiarkan terus terjadi, karena masyarakat umumnya tidak menginginkan bangsa Indonesia terpeleset dan kembali lalu jatuh ke jurang kehancuran.<br /><br />"Atas kejadian itu perlu kiranya kita melakukan kritik dan evaluasi terhadap para elit politik yang saat ini sedang memegang amanah menjalankan dan meneruskan cita-cita reformasi tersebut," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, elit politik yang telah menciderai semangat reformasi harus bertanggungjawab terhadap segala persoalan yang saat ini dihadapi oleh bangsa dan daerah sehingga semangat reformasi kembali pada tujuan awal yakni mensejahterakan masyarakat Indonesia.<br /><br />Sementara itu, Sekretaris Panitia Refleksi 13 tahun Reformasi Beni Sulastiyo menambahkan, sebagai kaum muda harus mengakui telah lalai dalam mengawasi para elit politik yang menjalankan kebijakan hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.<br /><br />"Saatnya mengevaluasi mereka, melakukan perlawanan kepada para pengkhianat bangsa, memberikan peringatan keras pada mereka demi kemajuan bangsa dan negara," kata Beni.<br /><br />Menurut Sekretaris Panitia Refleksi 13 tahun Reformasi, acara tersebut akan menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya pengamat politik Viryan Azis, pengamat hukum Denie Amiruddin, pengamat sosial Hermawansyah, pengamat lingkungan M Hermayani Putera, pengamat ekonomi dan pemerintahan Beni Sulastiyo, pengamat pendidikan Fazrin, pengamat seni dan budaya Indra Ae’.<br /><br />Diskusi refleksi 13 tahun reformasi diharapkan menjadi ajang konsolidasi jaringan dan gerakan kaum muda dalam meneruskan semangat dan cita-cita reformasi dan amanah para pendiri bangsa ini.<br /><br />Serta penguatan jejaring kaum muda dalam mempersiapkan diri meneruskan proses kepemimpinan di bidang ekonomi, sosial, dan politik, kata Beni.(Eka/Ant)</p>