Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir, SH mengatakan bahwa isu yang saat ini berkembang bahwa Pos Lintas Batas (PLB)Nanga Badau wilayah perbatasan Kapuas Hulu tempat keluar masuknya terorisme dan pelaku teror bom. Isu tersebut menurutnya harus tetap diwaspadai kebenarnya. <p style="text-align: justify;">“Kapuas Hulu memang kabupaten paling penghujung wilayah timur Kal-bar, dan merupakan wilayah strategis karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga, dan kita menerima isu yang berkembang saat ini bahwa border Badau salah satu tempat keluar masuknya para terorisme dan pelaku teror bom, namun itu hanya isu tapi kita tetap perlu waspada,” ungkapnya disela kegiatan di Kecamatan Bika belum lama ini.<br /><br />Dikatakan Nasir, bahwa untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan selaku bupati dirinya telah melakukan koordinasi dengan forum kerukunan antar umat beragama yang ada di Kapuas Hulu, serta menghimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas hulu untuk tetapi mewaspadai kebenaran isu yang berkembang. <br /><br />“Meskipun baru sekedar isu namun semua pihak wajib untuk waspada jangan sampai keharmonisan antar umat beragama dan kekeluargan dimasyarakat menjadi keruh akibat aliran-aliran yang menjual dan mengatas namakan agama untuk kepentingan oknum-oknum atau sekelompok orang,” jelasnya. <br /><br />Terkait masalah Negara Islam Indonesia (NII) menurut Nasir hanyalah sekelompok tertentu yang sengaja menjual agam untuk kepentingannya, dan kata Nasir tidak akan mungkin berdiri negera diatas Negara, yang perlu diingat kata Nasir NKRI Harga Mati.<br /><br />Dan hal tersebut jangan sampai merambah ke masyarakat yang ada di Kapuas Hulu. <br /><br />“ Mari kita tetap jaga kesatauan dan persatuan bangsa ini apalagi masyarakat Kapuas Hulu selama ini hidup berdampingan diatas perbedaan suku dan agama, dengan mengedepankan kebersamaan den kekeluargaan,”ungkap Nasir serius. <strong>(phs)</strong></p>