Dinas Peternakan Kalimantan Timur mewaspadai pengiriman ternak ayam dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mencegah penyebaran virus flu burung menyusul kematian ratusan ayam secara mendadak sejak Januari lalu. <p style="text-align: justify;"><br />Kepala Dinas Peternakan Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu, mengatakan Kaltim masih banyak mendatangkan berbagai jenis ayam dari Kalsel. <br /><br />Ia mengatakan ayam dan unggas lain yang datang dari Kalsel harus diperiksa di Muara Komam, Kabupaten Paser yang menjadi lokasi titik pemeriksaan perbatasan Kaltim-Kalsel. <br /><br />Jika dinyatakan bebas atau membawa surat bebas penyakit, maka unggas boleh masuk, namun jika terbukti mengandung bibit penyakit, maka ayam itu harus dikembalikan atau dimusnahkan, katanya. <br /><br />Sejak Januari 2011 ditemukan ratusan ekor ayam kampung (bukan ras) milik warga di empat kelurahan di Samarinda mati mendadak yakni di Kelurahan Sambutan (Kecamatan Samarinda Ilir), Kelurahan Mugirejo (Kecamatan Sungai Pinang), Kelurahan Tanah Merah (Kecamatan Samarinda Utara), dan Kelurahan Simpang Pasir (Kecamatan Palaran). <br /><br />Berdasarkan tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Samarinda, kematian mendadak ratusan ekor ayam tersebut disebabkan oleh virus flu burung. <br /><br />Bahkan saat ini ada seorang siswa Taman Kanak-Kanak yang tinggal di Perumahan Mugirejo, RT 17 Blok D No. 21, Kelurahan Mugirejo Kecamatan Bukit Pinang, Samarinda sedang dirawat di RSUD A Wahab Sjahranie setelah diduga (suspect) terkena flu burung. <br /><br />Tempat tinggal anak tersebut merupakan wilayah endemik flu burung. <br /><br />Ia dirawat sejak Senin (31/1) sekitar pukul 14.00 Wita dan langsung ditempatkan di ruang perawatan khusus penderita flu burung. <br /><br />Menurut Humas RSUD AW. Sjahranie Samarinda, Nurliana Adriati Noor, awalnya anak yang berinisial "Saf" itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam dengan keluhan persis gejala flu burung sehingga dia langsung dirujuk ke RSUD AW. Sjahranie. <strong>(das/ant)</strong></p>