Distribusi Beras Ke Kalbar Lancar

oleh
oleh

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat Soezarsono menyatakan, distribusi beras dari Pulau Jawa ke provinsi itu melalui jalur Sungai Kapuas berjalan lancar karena menggunakan kapal layar motor berukuran kecil. <p style="text-align: justify;">"Kami sudah menginformasikan kepada jasa pengangkutan dari Pulau Jawa tujuan Pontianak, terkait putusnya jalur muara Sungai Kapuas karena tenggelamnya KLM Rahmatia Sentosa sejak dua pekan lalu sehingga hanya bisa dilalui KLM ukuran kecil," kata Soezarsono seusai meninjau aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jumat (04/03/2011). <br /><br />Ia mengatakan, hari ini sekitar 156 ton beras milik Perum Bulog Divisi Regional Kalbar juga akan dibongkar di pelabuhan. <br /><br />"Sebelumnya, beras Bulog memang sempat tidak bisa dikirim karena menggunakan kapal motor dengan draf di atas empat meter. Untuk menjaga stok beras di Bulog maka kami informasikan agar beras tersebut diangkut menggunakan kapal kecil dengan draf tiga meter ke bawah," ujarnya. <br /><br />Soezarsono menambahkan, selain datangnya kiriman beras dari Bulog, hari ini beras milik swasta juga sedang bongkar muat di pelabuhan yakni sebanyak 12 ribu ton. <br /><br />Stok beras di Kalbar sebenarnya aman hingga akhir Maret. "Dengan datangnya beras milik Bulog maka stok beras aman hingga beberapa bulan mendatang," katanya. <br /><br />Data Disperindag Kalbar, saat ini dalam perjalanan dua buah KLM dari Jakarta dan Surabaya membawa sekitar 18 ribu ton beras untuk dipasok ke Pontianak, kata Soezarsono. <br /><br />Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Hazairin Haderi memastikan stok beras lokal di provinsi itu aman meski pun jalur masuk ke Pelabuhan Dwikora Pontianak terputus sejak dua pekan terakhir. <br /><br />"Tidak ada masalah untuk stok beras, sekarang saja sedang masa panen," katanya. <br /><br />Ia menegaskan, memasuki bulan Maret ini kondisi beras di Kalbar merupakan bulan surplus. "Dari sisi panen, beras yang terserap justru mengalami surplus sejak Januari, Februari hingga memasuki Maret ini," katanya. <br /><br />Jika dihitung kasar dari Januari hingga April 2011 mendatang diperkirakan akan ada sekitar 700 ton lebih gabah kering. "Jumlah tersebut diperkirakan dapat menghasilkan 500 ribu ton beras, jadi jangan khawatir," kata Hazairin. <br /><br />Ia mengatakan, data stok beras yang diungkapkan Bulog Kalbar itu merupakan kebutuhan untuk beras masyarakat miskin (raskin) dan bukan kebutuhan masyarakat perkotaan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>