SINTANG, KN – Pembangunan fisik Rumah Betang Tampun Juah sudah selesai dilaksanakan setelah empat tahun penganggaran.
Tahun Anggaran 2021 ini, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang kembali menganggarkan dana akan membangun WC dan sumur bor.
“Tahun 2021 ini kami akan membangun WC pria dan WC wanita yang terpisah, sumur bor dan jalan menuju kedua tempat WC,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang, Zulkarnain.
Rumah Betang Tampun Juah, terletak di Desa Jerora I, Kecamatan Sintang. Dibangun dua lantai dengan ukuran bangunan 72 x 21 meter di atas tanah seluas 3.024 meter persegi.
Ada 16 bilik bagian atasnya. Rinciannya, dua bilik besar dan 14 bilik yang ukuran sama dipergunakan untuk Dewan Adat Dayak (DAD) yang ada di 14 kecamatan.
“Total pembiayaan fisik menghabiskan dana 11,5 milyar yang dianggarkan sebanyak 4 tahap. Bagian bawah juga bisa untuk 30 stand,” ungkap Zulkarnain.
Pembangunan Rumah Betang Tampun Juah pada tahap I dimulai tahun 2015 dengan anggaran 4,7 milyar. Pembangunan dilanjutkan pada tahap II tahun 2017 sebesar 2,4 milyar, tahap III tahun 2018 sebesar 1,8 milyar dan tahap IV tahun 2019 dianggarkan dana sebesar 2,4 milyar.
“Seluruh anggaran sudah dilaksanakan dan selesai. Bangunan fisik rumah betang Tampun Juah juga sudah selesai,” ujarnya.
Zulkarnain berharap, rumah betang yang sudah selesai dibangun segera digunakan dan dikelola. Sebab, dia mengakui pihaknya keteteran dalam menjaga bangunan ini, karena pernah terjadi lampu hilang sampai 40 buah lampu dan besi pegangan tangga juga dipotong dan hilang.
“Di rumah betang Tampun Juah itu ada ratusan titik lampu. Nah, dengan ada pengelola dan penanggungjawab, maka rumah betang lebih terjaga,” harapnya.
Hal yang sama diutarakan Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto saat meninjau Rumah Betang Tampun Juah di Desa Jerora I, ia mengatakan bahwa bangunan tersebut sudah selesai di bangun sehingga ia juga memerintahkan kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang untuk dapat segera menyerahkan bangunan tersebut kepada bupati Sintang. “Nanti bupati yang menyerahkan kepada pengelola” kata Sudiyanto. (9s)