FPPI Kalbar Sesalkan Sikap Arogan Oknum Polisi

oleh
oleh

Pengurus Pusat Forum Pemuda Peduli Islam (FPPI) Kalimantan Barat (Kalbar) menyesalkan sikap arogan oknum polisi Sektor Pontianak Barat berinisial D yang memukul seorang warga atas nama Mutadi Abdullah yang kebetulan berprofesi sebagai jurnalis media Kalbar online. <p style="text-align: justify;">"Sudah tidak zamannya lagi polisi bertindak kasar, seperti memukul masyarakat yang dianggap salah karena melanggar lalu lintas," kata Ketua FPPI Kalbar Indra Lazuardi di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia mengatakan, perbuatan tidak terpuji oleh oknum polisi itu telah mengotori semangat Kepolisian Daerah Kalbar yang berkomitmen meningkatkan citranya sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.<br /><br />"Perbuatan arogan itu dinilai kontaproduktif dengan keinginan baik petinggi Polda Kalbar yang berkomiten sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat," katanya.<br /><br />Ketua FPPI Kalbar menyatakan, akan mengawal terus kasus pemukulan itu dan memberikan advokasi terhadap korban.<br /><br />Menurut Indra, saat ini masyarakat sudah cerdas tidak lagi bisa diperlakukan sewenang-wenang seperti yang telah dilakukan oknum polisi inisial D yang telah memukul bagian kepala Mutadi Abdullah.<br /><br />Sementara itu, Mutadi Abdullah korban pemukulan oknum polisi menyatakan, tetap memproses hukum kasus pemukulan yang telah dialaminya, Rabu (25/5) dengan melaporkannya ke Propam Kepolisian Resor Kota Pontianak pada hari itu juga.<br /><br />"Seharusnya kasus pemukulan itu tidak perlu terjadi kalau oknum polisi inisial D menegurnya baik-baik tidak malah langsung main pukul saja," ujarnya.<br /><br />Sebelumnya, Mutadi Abdullah sekitar pukul 15.30 WIB berangkat kerja, saat melewati Jalan Komodor Yos Sudarso terjadi antrean panjang saat melewati jalan yang sedang pengerjaan proyek betonisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak.<br /><br />Ketika posisi korban sekitar lima meter dari jalan yag sudah dibeton sebuah truk pengangkut semen cair akan mundur, lalu seorang kernet truk itu menyuruh korban menepi tetapi dengan kata-kata kasar.<br /><br />"Ketika saya menoleh ke belakang seorang polisi inisial D lalu menyuruhnya berhenti dan mengeluarkan kata-kata ‘mau aku pukul kau’. Lalu saya katakan silakan kalau bapak berani," kata Mutadi.<br /><br />Pada saat bersamaan lalu kepala korban yang masih menggunakan helm standar dipukul dengan keras oleh oknum polisi itu. Perbuatan oknum polisi itu tidak hanya itu lalu mendorong tubuh korban agar pergi.<br /><br />"Akibatnya kepala saya pada waktu itu langsung pusing akibat pukulan itu. Untuk itu saya minta pelaku tetap diproses hukum," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>