Tidak hadirnya enam orang menteri ke perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau menimbulkan pertanyaan di masyarakat Sanggau. Mereka menganggap ketidakhadiran para menteri tersebut menunjukan ketidakseriusan pemerintah dalam membuka keterisoliran wilayah perbatasan yang sudah terjadi selama ini. <p style="text-align: justify;">eperti informasi yang disampaikan bupati Sanggau sehari sebelumnya, dikabarkan enam orang menteri akan datang ke perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau. Kunjungan enam orang menteri tersebut dalam rangka pencanangan pembangunan kawasan perbatasan darat Indonesia dengan negara tetangga Malaysia.<br /><br />Selain itu kedatangan enam orang menteri tersebut juga direncanakan untuk melihat secara langsung rencana pembangunan Bandar Entikong Jaya (BEJ). Yang akan menjadi terminal peti kemas darat dari negara tetangga dan menjadi satu-satunya pelabuhan darat yang siap dioperasikan, dengan peran pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin)yangmengucurkan dana hingga Rp 1,5 Triliun untuk pembangunan BEJ tersebut.<br /><br />Enam menteri yang awalnya dijadwalkan hadir tersebut menurut bupati Sanggau masing-masing menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) sebagai koordinator kunjungan, menteri Pemberdayaan Perempuan (PP), menteri tenaga Kerja (Menaker), Menteri kesehatan (menkes), menteri perdagangan, menteri dalam negeri dan menko perekonomian.<br /><br />Sultan Keraton Surya Negara Sanggau Drs Gusti Arman M Si, ketika dikonfirmasi Selasa (3/5) mengatakan ketidakhadiran para menteri tersebut menunjukan lemahnya komitmen pembangunan wilayah perbatasan di Entikong Kalbar. Dan sudah diprediksikan sebelumnya, pasalnya kunjungan yang dilakukan selama ini juga tidak membuahkan hasil yang optimal.<br /><br />“Sejak awal kita sudah meragukan kedatangan enam menteri seperti yang dikatakan bupati, pasalnya dari dulu kunjungan hanya tinggal kunjungan tanpa hasil yang jelas. Dan kali ini terbukti, enam menteri yang diagendakan datang justru hanya satu yang datang. Kalau menteri PDT karena memang sudah bidang tugasnya sudah tidak heran lagi bagi kita,” ungkapnya.<br /><br />Dirinya juga mengkritisi pernyataan bupati yang sehari sebelumnya memastikan kehadiran para menteri tersebut. Dirinya meminta kepada pimpinan di Kabupaten Sanggau untuk tidak mudah memastikan, terlebih hal tersebut dapat berakibat kurang baik pada pandangan masyarakat Kabupaten Sanggau sendiri.<br /><br />“Jangan terllau meyakinkan jika informasi yang didapatkan masing setengah-setengah, lebih baik diam terlebih dahulu sebelum menyatakan siapa yang akan hadir. Jika seperti sekarang kondisi yang terjadi tentua masyarakat merasa dibohongi, belum lagi seberapa besar biaya yang sudah dikeluarkan untuk penyambutan para menteri yang informasinya akan hadir tersebut,” tandas Gusti Arman. <strong>(phs)</strong></p>