Harga Karet Membaik, Petani Karet Bergairah

oleh
oleh

PARA penyadap karet di sejumlah daerah di Kabupaten Sekadau kembali bergairah memulai aktivitas ‘noreh’ dalam dua bulan terakhir menyusul kembali membaiknya harga karet dan kulat setelah sempat merosot tajam beberapa waktu lalu. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sekadau, Makmur Pakpahan, mengharapkan para petani karet untuk terus merawat areal perkebunan karet milik mereka. Karena menurutnya, sekarang ini harga karet cukup membantu untuk meningkatkan ekonomi keluarga.<br /><br />“Saya ingin agar masyarakat petani kita lebih giat lagi merawat kebun karet, karena ini juga sumber pemasukan keuangan keluarga dari komoditi lokal,” katanya.<br /><br />Makmur juga menyebutkan, sumber pendapatan ekonomi keluarga seluruh masyarakat di pedalaman Kabupaten Sekadau, salah satu yang terbesar adalah dari perkebunan karet, selain kelapa sawit. Bahkan dirinya memperkirakan hampir di setiap kecamatan terdapat banyak petani yang sumber penghasilannya dari menoreh getah. Dengan penghasilan Rp 100.000 hingga 250.000 per petani setiap harinya.<br /><br />“Saya pikir peningkatan ekonomi keluarga dari sektor perkebuan karet ini cukup menjanjikan. Waktu harga per kilogram karet masih Rp 20 ribu, mereka minimal menghasilkan seratusan ribu per harinya. Ya lumayan,” tandasnya.<br /><br />Saat terjadi kemerosotan harga per kilogram getah karet  dari harga yang semula berkisar antara Rp 17.000 – 21.000 merosot ke Rp 15.000-13.000. hal ini sempat membuat para petani merasa lemah untuk melaksanakan aktifas menyadap latek. <strong>(phs)</strong></p>