Harga Premium Sintang Seperti Jual Beli Saham

oleh
oleh

Naiknya BBM jenis premium di sintang dalam beberapa pekan terakhir di keluhkan banyak pihak. Terlebih, kenaikan harga di tingkat kios terkesan di lakukan seenak hati dengan memanfaatkan kondisi tenggelamnya kapal di Pontianak, yang membuat pasokan minyak ke Kalbar secara otomatis juga terganggu. <p style="text-align: justify;">“Kenaikan harga premium di Sintang sudah seperti jual beli saham. Karena mengikuti situasi yang sedang berkembang dengan menyesuaikan kondisi pasar. Dalam beberapa jam, harga premium masih Rp 7 ribu / liter, namun beberapa jam setelahnya bisa naik sampai belasan ribu,” kata Hermanto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang, Senin (21/02/2011).<br /><br />Ia menilai, kondisi penyaluran BBM di Sintang sudah laksana lingkaran setan. Dan tidak bisa di pungkiri kalau banyak pihak yang mengambil keuntungan dari kondisi kelangkaan yang sedang terjadi.<br /><br />“Ketika kondisi minyak langka, terkadang para pengecer berani membayar BBM dengan harga lebih. SPBU juga bisa saja memanfaatkan kondiisi ini dengan menaikan harga BBM subsidi ke para para pengecer, di luar harga HET yang telah di tetapkan,” katanya.<br /><br />Dengan adanya kondisi tersebut, kata pria yang akrab di sapa Aci ini, jalan satu-satunya adalah dengan memberlakukan Harga Eceran Tertinggi di tingkat kios, yang di sertai dengan sanksi tegas.<br /><br />“Kalau ada HET namun tak ada sanksi, saya kita akan percuma HET tersebut di berlakukan. Bila ada pengecer yang menjual BBM di atas HET kios yang telah di tetapkan, harus ada sanksi tegas sebagai efek jera” jelasnya.<br /><br />Ia meyakini, bila HET BBM di tingkat kios di sertai dengan sanksi tegas, maka secara otomatis jumlah pengantiri akan berkurang. Ini juga berpengaruh pada ketahanan stok BBM yang ada.<br /><br />“Siapa yang mau susuah susah menjual BBM meski langka kalau HET-nya tetap Rp 6 ribu. Secara otomatis jumlah pengantri juga akan berkurang kerena tidak bisa memanfatkan kondisi minyak langka. <br /><br />Hal ini juga akan berpengaruh pada ketahanan stok BBM yang ada.<br /><br />“Siapa yang mau susah – susah menjual BBM meski langka kalau HET-nya tetap Rp 6 ribu / llter. Saya fikir, mereka pasti akan berfikir dua kali. Makanya saya menilai kalau HET ini solusi untuk mengatasi melonjakknya harga BBM,” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>