Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat, Innosensius mengatakan bahwa dari Rp 1,7 Triliun APBD Provinsi Kalbar, alokasi anggaran untuk Kabupaten Sintang masih sangat minim. <p style="text-align: justify;">“Meski sampai saat ini belum final karena masih ada tarik menarik soal berapa jumlah anggaran untuk Kabupaten / kota. Sebagai gambaran, alokasi anggaran untuk Sintang masih sangat kecil. Jumlahnya hanya sekitar Rp 16 Milyar,” kata Ino, di Sintang dalam rangka reses, belum lama ini.<br /><br />Ia mengatakan, mengenai rumah sakit rujukan yang tak mendapat alokasi anggaran dari provinsi, sebetulnya sudah di koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk memasukan prosoposal anggarannya, Pasca komisi A meninjau langsung Rumah Sakir Rujukan tersebut ke Sintang secara langsung.<br /><br />“Tetapi kenyataannya, setelah kita melihat pengajuan dari Dinas Kesehatan ternyata tidak ada. Hal ini yang menjadi salah satu masalah yang masih tarik menarik di provinsi,” jelasnya.<br /><br />Dengan adanya kondisi tersebut, Ino menegaskan kalau dirinya bersama anggota DPRD dari Dapil 7 tetap akan memperjuangkan agar pembangunan Rumah sakit tak terbengkalai.<br /><br />“Kita akan tetap perjuangkan pembangunan Rumah sakit Rujukan melalui dana APBD Provinsi. Karena bagaimanapun, rumah sakit yang di maksud sangat di perlukan bagi masyarakat di Sektor Timur,” tegasnya.<br /><br />Politisi Golkar ini juga mengungkapkan keprihatinnannya atas kondisi infrastruktur di Sektor Timur Kalbar yang jauh tertinggal.<br /><br />“Bandingkan dengan pembangunan di Jalur Utara. Contohnya infrastruktur Jalan. Kalau di utara, jalan berlubang sepertinya tidak boleh terjadi. Sedangkan di sektor timur, jalan rusak dianggap tak apa-apa. Ini membuktikan kalau anggaran kita di sector timur untuk pembangunan dari alokasi anggaran provinsi masih sangat minim sekali,” katanya.<strong>(phs)</strong></p>