Jelang Pemilu, Polres Adakan Tausiyah dan Doa Bersama

oleh
oleh

MELAWI – Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan puluhan hari lagi, Polres Melawi menggelar doa dan tausiyah, kamis (20/3) di Masjid Shiratul Jannah Polres Melawi. Kegiatan mengusung tema menjaga persatuan dan kesatuan untuk keutuhan NKRI itu, mendatangkan penceramah dari Banjarmasin Kalimantan Selatan Ustadz Abdul Rahman.

Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin mengatakan, tausiyah dan doa bersama tersebut dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Kamtibmas yang Kondusif pada Pelaksanaan pemilu 2019. Yang mana kegiatn ini dihadiri seluruh anggota Polres Melawi, TNI, Tokoh Agama, Pimpinan Ponpes Bustanul Qur’an beserta santri, Pimpinan Ponpes Syeih Zainnudin NW Kabupaten Melawi beserta santri dan masyarakat Desa Tanjung Tengang Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.

“Tujuan kegiatan tausyiah dan doa bersama ini, adalah sebagai ajang silaturahmi antara Polri dengan TNI, dan segenap lapisan masyarakat, sehingga terjadi dukungan yang baik saling bersinergi, saling bekerja sama untuk mewujudkan situasi Kamtibmas aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Melawi. ini tinya untuk menjaga persatuan dan kesatuan sekaligus meminimalisir isu-isu yang provokatif,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, kegiatan itu juga sebagai langkah untuk mencegah munculnya isu-isu primordalisme sara melalui cara soft approach agar tidak berkembang menjadi konflik sosial dalam pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019.

“Ada hal yang perlu dijaga bersama-sama yakni kerukunan dan keharmonisan antar umat, sebagai pondasi untuk terus memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta perlu mewaspadai adanya isu-isu intoleransi dan radikalisme yang berpotensi Sara melalui akun media sosial. Kami berharap kepada Para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat agar menyampaikan pesan kamtibmas saat menyampaikan tausiyah atau ceramahnya sehingga menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif secara khusus di wilayah hukum Polres Melawi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ustadz Abdul Rahman dalam tausiyahnya menyampaikan tentang memilih pemimpin melalui shalat Istikharah.

“Tidaklah harus diperdebatkan soal siapa memilih siapa, karena pemilu adalah ajang pesta demokrasi. Pesta itu harusnya diikuti masyarakat dengan kesenangan,” ucapnya. (Ed/KN)