Masyarakat peserta anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri di Kelumpang Hilir, Kotabaru, Kalimantan Selatan, (Kalsel) mendesak pengurus KUD segera merealisasikan rencana membuka perkebunan kelapa sawit dengan pola plasma. <p style="text-align: justify;">"Karena rencana membuka plasma tersebut telah ada sejak 2008 lalu, tetapi sampai hari ini belum tahu kabarnya," kata Abah Akhmad Adib di Kotabaru, Kamis.<br /><br />Ia mengaku memiliki sekitar lima paket itu khawatir rencana pembukaan plasma itu gagal.<br /><br />Karena sejak membeli lahan untuk plasma dari tim KUD Mandiri sekitar 2008, hingga kini ia belum mendapat informasi perkembangan sejauh mana rencana tersebut terealisasi.<br /><br />Seharusnya, ujar dia, pengurus berterus terang kepada para anggota dan memberikan pengertian kenapa rencana tersebut tidak kunjung terealisasi.<br /><br />Pengurus KUD Mandiri H Abdullah hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi, namun sebelumnya pernah mengatakan, pengurus KUD beberapa waktu lalu telah bernegosiasi dengan lembaga perbankan yang akan membiayai pembukaan perkebunan kelapa sawit itu.<br /><br />"Mudah-mudahan, secepatnya sudah ada kesepakatan antara pengurus dan perbankan," katanya.<br /><br />Menurut dia, untuk membiayai pembukaan perkebunan kelapa sawit itu ada dua cara. Pertama, melalui program revitalisasi, dan cara kedua, yakni program pinjaman dengan bunga komersial antara 11-16 persen per tahun.<br /><br />Ia menjelaskan keuntungan program revitalisasi adalah bunga lebih ringan, namun untuk mendapatkannya prosesnya lebih rumit dibanding mendapatkan pinjaman dengan bunga komersial.<br /><br />"Insya Allah kami akan menggunakan program pinjaman komersial, namun tetap harus berunding dengan anggota koperasi," katanya.<br /><br />Selain itu, kata dia, KUD Mandiri juga sedang bernegosiasi dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagi afalis (penjamin).<br /><br />"Setidaknya ada dua perusahaan yang siap menjadi afalis program plasma KUD Mandiri," katanya.<br /><br />Abdullah mengharapkan program plasma ini benar-benar menguntungkan anggota, sehingga calon perusahaan afalis juga harus benar-benar diseleksi.<br /><br />"Kita ingin perusahaan yang menjadi afalis tidak monopoli, baik masalah menentukan harga tandan buah segar (TBS), pupuk dan obat-obatan serta yang lainnya," katanya.<br /><br />Rencananya, areal perkebunan plasma KUD Mandiri tersebut berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kelumpang Selatan, Kelumpang Hulu, dan Kelumpang Hilir. <strong>(phs/Ant)</strong></p>