PHBI dan Pemkab Melawi Gelar Isra’ Mi;raj

oleh
oleh

MELAWI – Pemerintah Kabupaten melawi bersama Pengurus Peringatan Hari Besar islam (PHBI) Melawi menggelar peringatan Isra’ Mi’raj tahun 2019, Kamis (11/4) di Pendopo rumah jabatan Bupati Melawi.

Kegiatan yang mendatangkan ustadz dari Pontianak yakni Ustadz H. Usman H Rasyid tersebut dihadiri Bupati Melawi, Ratusan para pelajar, kepala SKPD, TNI, Polri serta sejumlah tokoh masyarakat dan agama.
Ketua PHBI Melawi, Aimolnija mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk Memaknai kembali hikmah dari peristiwa Isra dan Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. “Hal ini penting dilaksanakan untuk meningkatkan iman kita kepada Allah SWT dan Rasulnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT serta menjadi motivasi dalam mewujudkan kehidupan bangsa Indonesia yang bermartabat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Isra Mi’raj yang kita peringati merupakan peristiwa spektakuler yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Kemudian beliau di Mi’rajkan ke sidratul muntaha hingga ke mustawa,” katanya.

Sementara itu Bupati Melawi, dalam sambutannya mengatakan, peringatan Isra Mi’raj diharapkan dapat meningkatkan iman serta memotivasi kehidupan bernegara. Isra Mi’raj dimaksudkan oleh Allah SWT untuk memperlihatkan kebesaran.

“Esensi Isra’ Mi’raj juga mendorong kita untuk meningkatkan solidaritas umat, dalam menjaga dan memelihara harmoni dalam kehidupan. Untuk itu mari terus membangun harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Membangkitkan kembali semangat kebersamaan dan toleransi, serta memupuk rasa persaudaraan,” ajaknya.

Panji mengatakan, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sarat dengan berbagai peristiwa simbolis. Berbagai bentuk pengalaman yang dialami oleh nabi selama perjalanan itu dimaksudkan oleh Allah untuk memperlihatkan kepada nabi sebagian dari tandatanda kebesaran-nya.

“Pengalaman tersebut kemudian disampaikan kepada umatnya agar direnungkan dan dipetik hikmahnya. Sehingga umatnya mampu meraih martabat lebih tinggi di sisi Allah. Diantara hikmah tersebut adalah Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu untuk disampaikan kepada umatnya.

Perintah shalat itu adalah sesuatu yang sangat penting bagi umat Islam untuk dapat mencapai derajat yang terpuji dan merasakan kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan Allah SWT,” katanya.

Pada kesempatan itu pula, Ia ingin mengajak masyarakat bersama-sama untuk terus meningkatkan kualitas relasi horizontal yang hangat dan penuh dengan nuansa kekeluargaan serta rukun dan damai sebagai sesama anak Bangsa dan umat manusia. “Mari kita terus menjaga komitmen keagamaan dan kebangsaan demi terciptanya suasana keagamaan dan kebangsaan yang kondusif di tengah-tengah kondisi masyarakat yang majemuk berlatar belakang sosial, ekonomi, agama, adat istiadat, kebudayaan dan lain sebagainya,” ajaknya.

Panji juga mengingatkan hal tersebut, utamanya menjelang pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 17 April nanti. Perlu senantiasa menanamkan dalam hati bahwa perbedaan pilihan dan pandangan adalah sebuah kewajaran. “Marilah kita sikapi perbedaan pilihan ini dengan bijaksana, yakni dengan tetap menghargai pilihan masing-masing. Jagalah senantiasa iklim yang sejuk dan damai di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu Ustadz H. Usman H Rasyid dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa banyak hikmah dibalik Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Diantaranya adalah shalat lima waktu. Sehingga wajib bagi kita umat muslim menjaga shalat fardhu 5 waktu.

“Peristiwa Isra’ mi’raj memiliki pesan bahwa suatu perjalanan dan perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam di negeri Mekah dan Palestina, terutama dalam penegakan ibadah sholat yang hingga akhirnya diperingan menjadi 5 waktu. Masih banyak lagi hikmah lainnya pada Isra’ Mi’raj tersebut,” pungkasnya. (Ed)