Sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi di Daerah Istimewa Yogyakarta paling banyak menyerap tenaga kerja, kata Kepala Seksi Statistik Kependudukan Badan Pusat Statistik provinsi ini Suparna. <p style="text-align: justify;">Sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi di Daerah Istimewa Yogyakarta paling banyak menyerap tenaga kerja, kata Kepala Seksi Statistik Kependudukan Badan Pusat Statistik provinsi ini Suparna.<br /><br />"Sektor tersebut pada Februari 2011 menyerap tenaga kerja sebanyak 26 persen," katanya dalam pemaparan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Yogyakarta, Kamis.<br /><br />Selain sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, menurut dia, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan sektor jasa kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebanyak 24,3 persen, industri 14,2 persen, dan konstruksi 5,6 persen.<br /><br />"Sekitar 56,4 persen tenaga kerja pada Februari 2011 bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Februari 2010 yang mencapai 65,3 persen," katanya.<br /><br />Ia mengatakan hasil Sakernas BPS DIY juga menunjukkan tingkat partisipasi angkatan kerja pada Februari 2011 mencapai 72,11 persen, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 71,41 persen.<br /><br />"Berdasarkan jenis kelamin, tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki selalu lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan," katanya.(Eka/Ant)</p>
