Solmadapar Kalbar Nilai Reformasi "Dikubur" Koruptor

oleh
oleh

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Kalimantan Barat menilai era reformsi yang telah berjalan sekitar 13 tahun lalu sejak runtuhnya Orde Baru telah "Dikubur" oleh para koruptor. <p style="text-align: justify;">"Selagi para koruptor masih merajalela di Indonesia, maka cita-cita reformasi yakni mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan bagi rakyat akan sulit tercapai," kata Sekretaris Jenderal Solmadapar Kalbar Jimmy Pratomo saat berorasi di Tugu Digulis Universitas Tanjupura Pontianak, Senin.<br /><br />Dalam orasinya, dia menjelaskan, ulah koruptor mengakibatkan agenda reformasi yang menjanjikan perbaikan dan pembaharuan disegela bidang menjadi kian tidak jelas dan terkesan "Dikubur" oleh elit politik Orde Baru yang bertopeng seolah-olah dari kalangan elit politik baru.<br /><br />"Elit politik yang berkuasa saat ini masih produk Orde Baru sehingga tetap menjalankan gaya kepemerintahan model Orde Baru sehingga praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tetap merajalela," ujarnya.<br /><br />Buruknya prilaku elit politik sekarang yakni justru menabrak dan tidak peduli dengan amanat reformasi, praktik KKN masih merajalela dan melupakan perjuangan mahasiswa yang telah mengeluarkan keringat, air mata bahkan darah untuk meruntuhkan Orde Baru, katanya.<br /><br />Dalam aksinya, Solmadapar Kalbar menolak disahkannya RUU Intelijen, berantas koruptor, reformasi bukan teroris yang harus diburu dan dibunuh, reformasi tinggal nama, kebangkitan nasional hilang tanpa jejak dan lain-laian yang sifatnya menuntut pemerintah segera mensejahterakan rakyat.<br /><br />Sebelumnya, Aktivis gerakan "98" Provinsi Kalimantan Barat M Hermayani Putera menyatakan, meskipun Orde Baru telah runtuh, tetapi praktik korupsi semakin memprihatinkan, buruknya pelayan publik, rapuhnya kemandirian berbangsa dan bernegara, kerusakan lingkungan semakin parah sehingga menciderai reformasi yang telah teman-teman perjuangkan.<br /><br />Kondisi seperti itu tidak mungkin dibiarkan terus terjadi, karena masyarakat umumnya tidak menginginkan bangsa Indonesia terpeleset dan kembali lalu jatuh ke jurang kehancuran.<br /><br />"Atas kejadian itu perlu kiranya kita melakukan kritik dan evaluasi terhadap para elit politik yang saat ini sedang memegang amanah menjalankan dan meneruskan cita-cita reformasi tersebut," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, elit politik yang telah menciderai semangat reformasi harus bertanggungjawab terhadap segala persoalan yang saat ini dihadapi bangsa dan daerah sehingga semangat reformasi kembali pada tujuan awal yakni mensejahterakan masyarakat Indonesia.<br /><br />"Saatnya mengevaluasi mereka, melakukan perlawanan kepada para pengkhianat bangsa, memberikan peringatan keras pada mereka demi kemajuan bangsa dan negara," kata Hermayani. <strong>(phs/Ant)</strong></p>