TIM NASIONAL INDONESIA U-20 GAGAL MERAIH MIMPINYA

oleh
oleh

TIM NASIONAL INDONESIA U-20 GAGAL MERAIH MIMPINYA

ARTIKEL – Kita tahu bahwa timnas Indonesia U-20 telah gagal dalam banyak hal, diantaranya gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang dibatalkan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA) karena faktor intervensi (penolakan timnas Israel U-20) dan faktor keamanan, serta gagal lolos dalam piala Asia karena harus menelan kekalahan telak 4-0 dari Australia, perjalanan cemerlang Garuda di Piala Asia 2023 berakhir di babak 16 besar. Adanya beberapa penyebab Indonesia gagal antara lain, permainan yang berubah pada babak kedua, pertahanan yang rapuh, serta banyaknya peluang yang terbuang.
Seperti merangkum dari detik.com, di antara mereka yang tegas menolak diadakannya Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah Front Pembela Islam (FPI), Alianso Solo Raya (Ansor), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tentu pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini menelan banyak korban. Baik korban material, korban perasaan, korban impian Garuda Muda kita bahkan hingga korban harga diri. Momentum sepak bola Internasional yang sangat strategis untuk negara ini, kita sia-siakan.
Selain pemain Timnas U-20 merasa kecewa, masyarakat tanah air khususnya pecinta sepak bola juga merasakan yang sama. Dan asosiasi sepak bola indonesia yaitu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga berpotensi mendapat sanksi dari FIFA yang kemungkinan buruk Indonesia akan dilarang bermain diajang Internasional.
Bagi Timnas Israel U-20, semua masalah itu tidak akan mempengaruhi mereka. Negara tersebut lolos setelah berjuang keras di Piala Eropa U-19 2022 hingga lolos ke semifinal pada Juni 2022 silam. Bahkan Timnas Israel U-20 pun mampu mencapai final walau akhirnya kalah dari Inggris dengan skor 1-3. Sehingga, FIFA jelas tidak bisa mencoret Timnas Israel U-20 dari 24 peserta Piala Dunia U-20 2023. Indonesia yang dipercaya untuk menjadi tuan rumah justru dianggap FIFA gagal menjadi lokasi untuk memainkan semua laga di Piala Dunia U-20 2023 karena penolakan terhadap Timnas Israel U-20. Karena itu, status tuan rumah dicabut, begitu juga tiket Timnas Indonesia U-20 untuk bermain di Piala Dunia U-20 2023. Tetapi tak luput juga banyak pemain Timnas U-20 kecewa karena dibatalkannya Piala Dunia U-20 karena dari Piala Dunia itulah timnas dapat berkembang pesat.a Akan tetapi era Timnas U-20 akan kembali karena kembalinya berpartisipasi dalam Tournamen Toulon Cup 2024 yang akan diselenggarakan di Perancis pada 3 – 16 Juni 2024.
Garuda muda telah memberikan pelajaran bahwa mereka harus memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Bergotong royong memberikan keringat dan menyatukan nafas panjang agar hymne Indonesia Raya berkumandang. Tanpa pamrih, tanpa motivasi uang maupun egoisme pribadi,ingin menonjol sendiri.
Walaupun Timnas U23 kita tidak dapat bermain di Olimpiade Paris 2024 setelah Indonesia harus dipaksa tunduk oleh Timnas U23 Guinea, setidaknya Timnas U20 Indonesia dipastikan akan bermain di turnamen Tournoi Maurice Revello 2024 atau Toulon Cup yang akan diadakan di Perancis pada 3-16 Juni 2024. Keikutsertaan Indonesia di ajang internasional itu dipastikan setelah Mesir mundur dari turnamen tersebut. Adapun, penyebab Mesir mundur dari turnamen belum diketahui.
Toulon Cup merupakan turnamen sepak bola untuk kelompok umur di level U17 hingga U23. Sebelumnya, turnamen ini bernama Tournoi de Toulon yang dibentuk pertama kali oleh Maurice Revello pada 1967.
Indonesia telah berpartisipasi untuk ketiga kalinya di ajang Toulon Cup, setelah sebelumnya sempat mengambil bagian pada Toulon Cup edisi 2017 dan 2022. Pada edisi ke-50 ini, Toulon Cup 2024 akan diikuti oleh 10 tim dari berbagai benua. Sebanyak 10 tim tersebut akan dibagi ke dalam dua grup, yakni Grup A dan Grup B. Di Grup A, tuan rumah Perancis akan bersaing dengan Pantai Gading, Korea Selatan, Meksiko, dan Arab Saudi. Sementara itu, Indonesia tergabung di Grup B bersama Italia, Jepang, Panama, dan Ukraina. Nantinya, dua juara grup akan bermain satu sama lain di final. Sedangkan dua runner-up grup bakal terlibat dalam pertandingan perebutan tempat ketiga. Lalu, tim peringkat ketiga grup akan bertanding untuk tempat kelima dan demikian seterusnya sampai penghuni terbawah klasemen yang bersaing untuk peringkat sembilan.
Semoga Indonesia berhasil memiliki generasi emas yang akan mengubah karakter bangsa menjadi bangsa yang ulet, tekun, toleransi dan tidak egois mementingkan kelompok dan keluarga semata mata. Jangan sampai generasi emas menjadi generasi lemas karena mengalami “Salah Asuh” akibat egoisme para elit pemimpin.
Jangan mempolitisasi keberhasilan Garuda Muda ini demi kepentingan politik, tetapi sebaliknya kita harus memperkenalkan semangat dan sportivitas Garuda Muda kedalam politik. Kita patut bercermin pada Garuda muda yang telah mampu mempersatukan emosi bangsa Indonesia dalam denyut nadi kegembiraan bersama. Para elit pemimpin politik juga harus mampu menyatukan emosi solidaritas rakyat Indonesia dengan membangun kesetaran dalam hukum (equality before the law) bagi seluruh warga negara Indonesia dan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi (inequality). Jangan memberikan tontonan pola hidup yang hedonistik di depan mata rakyat jelata yang bersandal jepit.
Kita harus fokus kepada turnamen Toulon Cup 2024 yang akan dilaksanakan di Perancis 3-16 Juni mendatang. Kita sebagai masyarakat tanah air harus terus mendukung serta mendoakan pasukan Garuda Muda kita yang akan membawa nama baik bangsa Indonesia untuk berlaga pada bulan Juni itu agar mendapatkan hasil yang memuaskan bagi Indonesia, dan kembali ke tanah air dengan membawa kabar baik bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya masyarakat Indonesia yang akan bangga terhadap pencapaian Garuda Muda, bahkan sepak bola kita ini akan di kenal oleh Dunia.
Terima kasih Garuda Muda….

(Ardinov Samuel Simatupang, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi)