Wabup Buka Gawai Masyarakat Jasa

oleh
oleh

Masyarakat yang tinggal di perbatasan Negara Republik Indonesia dengan Malaysia khususnya masyarakat Desa Jasa Kecamatan Ketungau Hulu komitmen untuk terus mempertahankan seni budaya mereka. Masyarakat yang menyebut dirinya patok hidup tersebut, secara rutin melaksanakan gawai yang biasa dilakukan setelah panen padi. Gawai tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Sintang Ignasius Juan pada Rabu, 25 Mei 2011. <blockquote> <p> <p>Gawai ini sebagai bentuk ucapan syukur masyarakat atas selesainya pekerjaan bertani pada musim sebelumnya dengan usainya panen padi. Demikian diungkapkan oleh Juana tokoh adat setempat. “gawai inikan cara bersyukur yang sudah diwarisi oleh nenek moyang kami, cara ini sudah dilakukan secara turun temurun bahkan sebelum agama datang. Dalam gawai kali ini, kami mengisinya juga dengan aneka pertandingan seperti voli, sepak takraw dan badminton. Dan pada puncaknya nanti, biasanya ada silaturahmi dari rumah ke rumah. Kami juga tidak punya fasilitas penunjang pemeliharaan adat istiadat, seni dan budaya seperti pakaian adat dan peralatan seni musik tradisional.” jelasnya.</p> <p>Wakil Bupati Sintang Ignasius Juan memberikan dukungan agar seni budaya masyarakat terus dipertahankan dan dilestarikan, khususnya masyarakat perbatasan. “gawai inikan bentuk syukuran versi Dayak. Kalau sekarang karena kita semua sudah beragama, mungkin bentuk ucapan syukur kita dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dua-duanya hendaknya dilaksanakan dengan baik. Gawai sebagai bentuk pelestarian kita terhadap nilai seni budaya, dan berdoa sebagai kewajiban kita sebagai orang yang beriman” jelas Wabup.</p> <p>Menurut Wabup, gawai dilaksanakan sebagai ungkapan syukur karena panen padi sudah selesai dan masyarakat mampu melewati masa bertani dengan selamat serta sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan. Gawai juga karena masyarakat menandai dimulainya musim bertani pada musim yang akan datang dengan memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan hasil yang melimpah.</p> <p>“setelah gawai biasanya masyarakat mulai mencari lokasi untuk berladang dengan mendengarkan suara burung terlebih dahulu. Nah, begitulah siklusnya tahun demi tahun. Selamat melaksanakan gawai, rayakan gawai dengan sederhana sajalah, jangan berlebihan” jelas Wabup. Diakhir acara, wabup dan rombongan ikut menari bersama masyarakat setempat.</p> <p> </p> </p> </blockquote>