572 Adenium Ikuti Kontes Nasional Di Bekasi

oleh
oleh

Sebanyak 572 tanaman hias Adenium yang didatangkan dari berbagai daerah se-Indonesia diperlombakan dalam Kontes Adenium Nasional 2011 yang diadakan Perhimpunan Pencinta Adenium Indonesia. <p style="text-align: justify;">Sebanyak 572 tanaman hias Adenium yang didatangkan dari berbagai daerah se-Indonesia diperlombakan dalam Kontes Adenium Nasional 2011 yang diadakan Perhimpunan Pencinta Adenium Indonesia.<br /><br />Ketua Panitia, Ridwan, pada acara yang berlangsung di lapangan upacara lingkup Pemkot Bekasi, Jawa Barat, Minggu, mengatakan kegiatan tersebut memperlombakan berbagai Adenium dengan taksiran harga mulai dari Rp1 juta-Rp110 juta.<br /><br />"Lomba ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kota Bekasi ke 14 yang tuh pada 10 Maret 2011 lalu yang berlangsung sejak 24-27 Maret 2011," katanya.<br /><br />Dikatakan Ridwan, kegiatan yang keduakalinya dilaksanakan di Kota Bekasi tersebut diikuti perserta yang datang dari Bali, Lombok, Medan, Palembang, Lampung dan kepulauan Jawa.<br /><br />Perlombaan itu melibatkan enam juri untuk melakukan penilaian terhadap 41 kategori lomba. Di antaranya, adalah jenis`total performent,`free style, thai soco, bonggol emas, dan`RCN A/B`.<br /><br />Dikatakan Ridwan, penilaian lomba tetap mengacu pada standar khusus. Di antaranya, kategori pandangan pertama, penataan, perantingan, percabangan dan pengakaran.<br /><br />"Total hadiah yang diperebutkan senilai total Rp40 juta," katanya.<br /><br />Proses penilaian, kata dia, diukur berdasarkan banyaknya bendera yang dipasang penonton di sekitar tanaman sebagai penanda juara. Selain itu, penilaian juga dilakukan oleh dewan juri.<br /><br />Sementara itu, salah satu peserta, Zudan Arif, mengaku mengikutsertakan sekitar 60 koleksi Adenium miliknya dengan kisaran harga mulai Rp1,5 juta-Rp110 juta untuk semua kelas.<br /><br />"Sampai hari ini saya sudah peroleh sekitar 11 penghargaan," katanya.<br /><br />Zudan mengaku, tidak berorientasi pada pencapaian hadiah yang disediakan panitia. Alasannya, perlombaan tersebut lebih memotifasi dirinya dalam memberikan tolak ukur penilaian terhadap tanaman yang dimilikinya.(Eka/Ant)</p>