Satuan Binmas Polda Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar tatap muka dengan Forkopind, Tokoh Masyarakat (Tomas), Tokoh Agama (Toga), Instansi Pemerintahan dan LSM,Selasa (18/4) di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi. <p style="text-align: justify;">Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka melakukan antisipasi ganguan Kamtibmas di Kalbar khususnya di Kaupaten Melawi. <br /><br />Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres, AKBP Oki Waskito Ketua PWG (Prokensial Working Group) Provinsi Kalbar, Aida Mochtar SAG, Mhum, Sekda Pemkab Melawi, Drs. Ivo Titus Mulyono, MSI, Ketu PKK, Nur Betty Eka Mulyastri Panji, Ibu-bu Persit Kompi A Yonip 642/Kapuas dan Bhayangkara Sejumlah Kepala Dinas dan para tokoh.<br /><br />Dalam kegiatan tersebut, Sekda Pemkab Melwi, Drs. Ivo Titus Mulyono mengatakan, menyikpi isu yang berkembang, banyak sekali isu yang dapat emmecah belahkan persatuan masyarakat. <br /><br />“Seperti isu sara yang mulai masuk di Kabupaten Melawi, diharapkan masyarakt berhati-hati dan siap menghadpinya, sehingga terus menjaga situasi aman dan damai,” ungkapnya. <br /><br />Pada kesempatan itu, Ivo juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak kepolisian Kalbar dan pihak terkait atas perhatiannya dalam membantu menjaga Kamtibms di Kalbar umum dan dan di Melawi khususnya. <br /><br />“Mengingat kebersamaan di masyarakat, kita sebagai penerus bangsa harus terus menjaga persatuan. Jangan mudah terpecah belah dan jangan mudah terprovokasi,” himbaunya. <br /><br />Sementara itu, Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kerma) Sat Binmas Polda Kalbar, AKBP Harjito mengatakan, Sesuai dengan undang-undnang kepolisian tahun 202 nomor 2 pasal 13, yakni kepolisian adalah pemeliharan kemanan ditingkat masyarakat. <br /><br />“Pemeliharaan keaman itu seperti memberikan perlindungan, pengayoman masyarkat,” ucapnya. <br /><br />Pada kesempatan itu, Harjito juga mengatakan, konflik bisa diatasi dan keamanan , ketertiban masyarakat yang selama ini terjadi, semuanya berkat kesadaran dari masyarakatnya yang sadar hukum. Banyak sekali konflik yang bisa memecahkan persatuan.<br /><br />“Bahkan karena karena harga miinyak dunia juga bisa menjadi faktor penyebab perpecahan. Begitu juga factor lainnya lainnya yang bisa memengaruhi masyarakat. <br /><br />Seperti Pilkada DKI, itu sangat kuat dampaknya kepada kita, seperti kejadian yang terjadi di Sintang dan Pontianak, namun Alhamdulillah kedua belah pihak bisa menyelesaikan dengan kekeluargaan,” paparnya. <br /><br />Selain itu, kata Harjito, berkaitan dengan perkembangan zaman, juga bisa menjadi factor penyebab terjadinya konflik. <br /><br />“Seperti menyeebarkan berita hoax, ini juga dapat memicu terjdinya konflik. Sehingga harus hati-hati mengeshare. Haruslah di cek terlebih dahulu sebelum mengshare suatu informasi,” pungkasnya. (KN)</p>