Asap Makin Pekat, BPBD Bagikan Ribuan Masker

oleh
Pembagian Masker yang dilakukan pihak BPBD Melawi di Jalan Juang Nanga Pinoh tepatnya di trafickligh tugu juang

MELAWI,KN-Udara d Melawi semakin hari semakin memburuk. Hal tersebut karena semakin banyaknya Kebakaran Htan dan lahan yang memproduksi asap. Sehingga kabut asap semakin pekat dan mengotori udara di Melawi. tak hanya itu, adanya kabut asap membuat jarak pandang menjadi terganggu.

Terkait hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi membagikan ribuan masker kepada masyarakat di Kabupaten Melawi, khususnys di Kota Nanga Pinoh, Senin (9/9). Pembagian ribuan masker tersebut dilakukan BPBD dikawasan Tugu Juang Nanga Pinoh. Para pengendara roda dua yang melintas dihentikan dan diberikan masker secara gratis.

Kepala BPBD Melawi, Syaparudin mengatan, pihaknya membagikan ribuan masker ke masyarakat, mengingat kondisi kabut asap yang semakin pekat saat ini. Menurutnya, kondisi kabut asap hari ini memang semakin menebal dari hari-hari sebelumnya. “Kabut asap ini tentu akan mengganggu kesehatan kita. Kita berharap kabut asap ini menghilang, sebab hingga hari ini 45 titik hotspot di Melawi berbagai kecamatan terdeksi satelit,” jelasnya.

Syaparudin mengatakan, dari pendataan yang dilakukan pihaknya, sejak Januari hingga Agustus tercatat ada sebanyak 370 titik hospost. Dengan luas lahan sebanyak ribuan haktar. Hak tersebutlah yang membuat kabut asap semakin pekat.

“Bulan-bulan ini sepertinya puncak dari pembakaran lahan. Sehingga asap semakin pekat. Hingga hari ini, itu masih ada 25 titik hospot di Melawi. Kebakaran ini setiap harinya kami up date sebagai data kami,” ucapnya.

Dari 25 titik hostpot tersebut, diantaranya adalah kebakaran yang terjadi di lahan gambut pada lokasi kebun sawit PT Rafi Kamajaya Abadi (RKA) di wilayah Belimbing. Dimana akibat kebakaran tersebut, lahan masyarakat serta rumah yang berada di sekitarnya itu terbakar.

“Hari ini saya mendapatkan info dari Bhabinkamtibmas, bahwa Kebun karet milik Pak Acap dan pondoknya habis terbakar sore kemarin oleh api yang merembet dari lahan PT. Rafi kamajaya Abadi,” kata Syaparudin.

Ia berharap, ebakaran hutan dan lahan di Melawi semakin berkurang, sehingga asap yang pekat segera menghilang. “Kita menghibau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. kasian masyarakat lainnya yang terena imbas dari asap akibat pembakaran lahan itu,” pungkasnya. (ed/KN)