Sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, kembali mengalami banjir karena meluapnya sungai yang ada di kabupaten itu beberapa hari terakhir. <p style="text-align: justify;">"Tadi saya sudah keliling memantau perkembangan banjir ini, untuk lokasinya masih daerah-daerah yang sudah jadi langganan banjir," kata Camat Sintang, Sudirman di Sintang, Sabtu (04/12/2010).<br /><br />Kecamatan Sintang menjadi kecamatan terparah menerima luapan air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi karena merupakan pertemuan kedua sungai itu.<br /><br />Peristiwa serupa terjadi sekitar satu bulan lalu sekaligus banjir musiman yang keempat kalinya tahun ini.<br /><br />"Prediksi kita memang air ini bakal terus naik karena melihat keadaan cuaca, sudah dua hari terakhir hujan terus, di pehuluan juga sama, bahkan hari ini hujan masih terus mengguyur Sintang," jelasnya.<br /><br />Sudirman mengatakan, sejauh ini desa maupun kelurahan yang sejumlah ruas jalan utamanya terendam air banjir adalah Desa Tanjung Kelansam, Teluk Kelansam, Mungguk Bantuk, sebagian Baning, Kelurahan Ladang, Kelurahan Kapuas Kiri Hilir dan sebagian Tanjungpuri.<br /><br />"Kalau air terus naik, bakal banyak desa atau kelurahan lainnya yang ikut terendam air," ucapnya.<br /><br />Sejauh ini, menurutnya, luapan air sungai Kapuas dan Melawi masih belum merendam rumah warga.<br /><br />"Air baru merendam jalan-jalan utama warga terutama yang dipinggiran sungai, tetapi kalau seperti akhir Oktober lalu, ada ribuan rumah yang terendam air karena rata-rata ketinggian air di jalan saja sudah lebih dari satu meter," kata dia.<br /><br />Luapan air sungai merendam sejumlah ruas jalan utama warga yang berada di pinggiran sungai dengan ketinggian rata-rata mencapai 70 sentimeter.<br /><br />Melihat kondisi itu, ia mengimbau warga di Kecamatan Sintang untuk waspada terhadap kemungkinan meluapnya air sungai.<br /><br />"Yang penting persiapan dulu, kalau ternyata airnya terus meluap, kita sudah siap dengan segala kemungkinan," jelasnya.<br /><br />Camat Serawai, Octavianus Harsumpeda ketika dihubungi mengatakan di kecamatannya tidak banjir.<br /><br />"Memang sering hujan, tetapi biasanya kalaupun tergenang tidak bertahan lama, airnya cepat surut," kata dia.<br /><br />Namun, surutnya air di Kecamatan Serawai berdampak pada daerah hilir Sungai Melawi karena kecamatan itu merupakan daerah perhuluan dari tersebut yang juga melintasi Kecamatan Sintang.<br /><br />Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Romeo yang sedang reses di daerah pemilihannya Kecamatan Sepauk, mengatakan luapan air Sungai Sepauk dan Sungai Kapuas juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan utama warga terendam.<br /><br />"Kalau menggenangi rumah masih belum, sejauh ini baru ruas jalan di pinggiran sungai saja yang terendam luapan air," katanya.<br /><br />Ia mengatakan, desa yang menjadi langganan banjir diantaranya adalah Desa Tanjung Ria, Nanga Sepauk, Tanjung Hulu, Sungai Raya, Kenyauk dan sebagian Lengkenat di daerah hilir Sungai Sepauk.<br /><br />"Kalau di daerah hulu Kecamatan Sepauk ada Desa Libau, Sekujam Timbai, Serang Setambang dan Bangun yang memang juga dilintasi Sungai Kapuas," katanya.<br /><br />Laporan banjir musiman juga datang dari jalur Sintang menuju Kecamatan Binjai Hulu. Sekitar 10 kilometer jalan menuju kecamatan tersebut sudah sering kali menjadi langganan banjir.<br /><br />"Kami sudah sulit melintas sekarang sehingga untuk sampai ke Sintang terpaksa melalui jalur sungai," kata Sumitro yang sering melintas di jalur tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>